Baru 3 Hari, Pesawat Haji Saudi Airlines Diteror Bom Lagi
Pesawat Saudi Airlines kembali melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu, 21 Juni 2025, diduga karena ancaman bom-Panji Satrio-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Dalam kurun waktu hanya tiga hari, dua insiden ancaman bom mengguncang penerbangan jemaah haji yang dioperasikan Saudi Airlines, memicu kekhawatiran serius soal keamanan penerbangan selama musim haji 2025.
Sabtu pagi 21 Juni 2025, pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 5688 yang membawa 376 jemaah haji dari Jeddah menuju Surabaya harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pesawat mendarat sekitar pukul 09.35 WIB setelah muncul dugaan adanya ancaman bom di dalam pesawat.
Seluruh penumpang langsung dievakuasi dengan cepat dan tertib ke ruang tunggu terminal oleh tim gabungan bandara, TNI, dan kepolisian. Prosedur evakuasi dilakukan guna memastikan keselamatan penumpang maupun kru pesawat, mengingat sensitivitas situasi.
Hingga berita ini diturunkan, pesawat masih berada di apron Kualanamu dengan penjagaan ketat. Sejumlah kendaraan taktis, termasuk mobil pemadam kebakaran, tampak bersiaga. Aparat bersenjata lengkap dari TNI-Polri dikerahkan, sementara tim penjinak bom dari Brimob Polda Sumut dan Jihandak Kodam I/Bukit Barisan masih menjalankan proses sterilisasi. Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Asrul Harahap, mengonfirmasi bahwa operasi pembersihan terus berlangsung oleh pasukan gabungan, termasuk personel Kopasgat dan Jibom.
BACA JUGA:BMKG Prediksi Kemarau 2025 Mundur, Curah Hujan Masih Tinggi di Banyak Wilayah
BACA JUGA:Putin Siap Dukung RI Bangun Teknologi Nuklir Non-Militer!
Meski sempat terjadi penghentian aktivitas sementara, pihak bandara memastikan operasional Kualanamu telah kembali normal. Namun pengamanan di area sekitar terminal dan apron tetap diperketat sebagai langkah antisipatif.
Yang membuat kejadian ini semakin mencemaskan adalah fakta bahwa ini merupakan insiden kedua dalam tiga hari terakhir. Pada Kamis 19 Juni, pesawat Saudi Airlines SV 5276 yang mengangkut 442 jemaah asal Depok juga mendarat darurat di Kualanamu setelah menerima ancaman bom via email dari pihak yang belum teridentifikasi. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap seluruh penumpang dan bagasi, dan hasilnya tidak ditemukan bahan peledak apa pun.
Rentetan kejadian tersebut memicu kekhawatiran mendalam di kalangan jemaah haji dan keluarga mereka, yang mempertanyakan jaminan keamanan selama penerbangan, khususnya pada masa ibadah haji yang padat.
Pihak Saudi Airlines sendiri hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan sabotase atau gangguan keamanan sistem penerbangan mereka. Namun desakan publik kepada pihak maskapai, otoritas bandara, dan aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas dan memberikan jaminan keselamatan, semakin menguat.
Dengan situasi keamanan yang terus dipantau ketat, semua pihak berharap kejadian serupa tidak terulang, dan jemaah haji bisa melaksanakan ibadah dengan tenang hingga kembali ke tanah air. (beritasatu)