Zulkifli Hasan: Indonesia Tak Perlu Impor Beras hingga 2026, Stok Nasional Cukup
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifl menjawab i Hasan pertanyaan wartawan saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2025)-Kemenko Pangan/pri-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia tidak akan memerlukan impor beras setidaknya hingga tahun 2026. Keyakinan ini didasarkan pada ketersediaan stok beras nasional yang mencukupi serta keberhasilan implementasi Gerakan Indonesia Menanam.
“Saat ini baru memasuki bulan April, namun hingga akhir bulan ini stok beras nasional telah melampaui 3 juta ton. Ini menunjukkan bahwa, dengan kondisi normal, Indonesia tidak perlu melakukan impor beras hingga dua tahun ke depan,” ujar Zulkifli Hasan saat meresmikan peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Selasa 23 April, sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa gerakan menanam yang dijalankan secara masif, selaras dengan perbaikan sistem irigasi, akan memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, penguatan produksi dalam negeri melalui gerakan menanam yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian menjadi kunci menuju swasembada beras.
“Tahun ini, menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tidak akan terjadi kemarau panjang. Oleh karena itu, saya meyakini bahwa produksi beras nasional akan meningkat tajam. Kita optimistis akan mengalami panen besar tahun ini,” tuturnya.
BACA JUGA:Menteri ESDM Tegaskan Proyek Baterai EV Indonesia Tetap Jalan Meski LG Mundur
BACA JUGA:Prabowo Luncurkan Program Gerina di Sumsel, Gandeng Ustaz Adi Hidayat Wujudkan Ketahanan Pangan
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan luas tanam padi mencapai 1,3 juta hektare pada bulan April. Target tersebut diperkirakan mampu menghasilkan sekitar 7,5 juta ton gabah, yang setara dengan 3,5 hingga 4 juta ton beras.
“Khusus untuk Provinsi Sumatera Selatan, produksi beras tahun lalu tercatat sebesar 2,9 juta ton. Tahun ini, kami optimistis dapat mencapai target produksi sebesar 3,7 juta ton,” jelas Amran.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa capaian serapan beras nasional saat ini mencatat rekor tertinggi dalam dua dekade terakhir, dengan jumlah stok yang telah menembus angka 3 juta ton.
“Stok beras nasional saat ini menembus angka 3 juta ton, dan ini merupakan pencapaian tertinggi dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun,” pungkasnya. (antara)