Luhut Temui Investor Lokal: Bahas Tantangan Ekonomi dan Strategi Investasi
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025)-Hafidz Mubarak A/Spt-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pentingnya reformasi investasi dan digitalisasi sebagai strategi utama dalam memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.
Dalam pertemuannya dengan para investor lokal, Luhut menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi pelaku usaha, termasuk volatilitas pasar, dinamika geopolitik, dan fluktuasi harga komoditas yang berdampak pada keputusan investasi. Menurutnya, komunikasi langsung dengan investor sangat penting untuk memahami kondisi di lapangan dan mencari solusi terbaik.
Luhut mengakui bahwa daya saing Indonesia sebagai negara berkembang mengalami tantangan besar dalam satu dekade terakhir. Untuk itu, diperlukan langkah konkret dalam menciptakan ekosistem investasi yang lebih kondusif.
Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen pada upaya deregulasi guna menyederhanakan aturan serta menghilangkan hambatan birokrasi yang menghambat dunia usaha.
BACA JUGA:Mudik Lebaran 2025: Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Meningkat
Selain itu, digitalisasi juga menjadi salah satu agenda utama pemerintah. Infrastruktur digital publik akan terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi, termasuk dalam pengelolaan program perlindungan sosial. Langkah ini diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan serta memperkuat layanan publik berbasis teknologi.
Luhut menekankan bahwa deregulasi harus menjadi prioritas agar birokrasi tidak menjadi penghambat bagi masyarakat yang ingin berusaha. Upaya ini tidak hanya untuk meningkatkan investasi, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Selain itu, ia menyoroti program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan anak-anak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan petani, peternak, dan UMKM lokal.
Dengan potensi penciptaan 1,9 juta lapangan kerja, program ini diyakini dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan angka kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya menciptakan kebijakan yang tepat sasaran dan membangun sinergi dengan para pelaku usaha. “Tidak cukup hanya dengan kebijakan yang baik, tetapi juga keterbukaan dalam menerima masukan dari pasar,” ujarnya.
Melalui langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan usaha yang lebih kompetitif dan memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik di tengah tantangan ekonomi global. (antara)