'Danantara Effect', Transformasi atau Ilusi Ekonomi Megaholding BUMN

Kepala atau Chief Excecutive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025)-Mentari Dwi Gayati-ANTARA

Transparansi juga harus menjadi pilar utama dalam operasional Danantara. Mengingat besarnya dana yang akan dikelola, publik berhak mendapatkan akses terhadap informasi yang memadai terkait kebijakan investasi, penggunaan dana, serta hasil yang telah dicapai.

Jika Danantara beroperasi seperti sebuah entitas eksklusif yang menutup diri dari kritik dan masukan publik, maka cepat atau lambat kepercayaan terhadapnya akan runtuh.

Dalam hal ini, Oversight & Accountability Committee yang dibentuk harus benar-benar memiliki keberanian untuk menegakkan aturan.

Jika hanya menjadi wadah seremonial, tanpa keberanian bertindak, maka ia tidak akan lebih dari sekadar hiasan yang tidak memiliki dampak nyata terhadap tata kelola.

BACA JUGA:Sawah Pokok Murah ala Djoni untuk Kesejahteraan Petani

Keberhasilan Danantara juga sangat bergantung pada seberapa fleksibel ia dalam mengambil keputusan.

Dunia investasi bergerak dengan kecepatan tinggi, dan jika Danantara terlalu lamban dalam merespons dinamika pasar akibat birokrasi internal, ia akan kehilangan daya saing.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan keseimbangan antara fleksibilitas dan akuntabilitas.

Koordinasi antara dewan pengawas dan badan pelaksana harus berjalan secara efisien tanpa mengorbankan transparansi.

Selain itu, sistem evaluasi kinerja harus berbasis indikator yang jelas, sehingga setiap kebijakan yang diambil dapat diukur efektivitasnya secara objektif.

Danantara, faktanya hadir di tengah harapan besar sebagai instrumen strategis untuk memperkuat investasi nasional dan menarik modal asing yang berkualitas.

BACA JUGA:Saprahan Khatulistiwa 2025 Integrasikan Tradisi dan Digitalisasi

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah kecil. Bukan hanya soal bagaimana ia akan beroperasi, tetapi juga bagaimana ia mampu menjaga keseimbangan antara fleksibilitas dalam pengambilan keputusan dan akuntabilitas yang tinggi.

Jika ia mampu menavigasi tantangan ini dengan baik, Danantara bisa menjadi kekuatan baru, sekaligus mengubah peta perekonomian Indonesia.

Jika tidak, ia hanya akan menjadi tambahan struktur birokrasi yang memperlambat gerak investasi dan berakhir sebagai harapan yang tidak terwujud.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan