Valentine’s Day, Jangan Salah Mengerti Makna Hari Kasih Sayang

ilustrasi-ilustrasi---

Santo Valentine dihukum pancung karena menikahkan seorang prajurit muda peserta wajib militer kerajaan yang ingin menikah.

Saat itu, tindakan Santo Valentine dianggap sebagai melawan peraturan kerajaan sehingga ia harus mendapat hukuman.

Pada tahun itu, Claudius sedang getol menghimpun anak muda untuk mau jadi tentara kerajaan guna menakhlukan kerajaan yang lain.

BACA JUGA:Masa Tenang Pemilu 2024, FGBI Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Kesabaran Sosial

BACA JUGA:Gaji Pensiunan Resmi Naik 12 Persen, Pemerintah Juga Berikan 2 Tunjangan di Luar Gaji Pokok

Namun hanya sedikit anak muda yang bersedia menjadi prajurit dan membuat raja Caludius murka atas peristiwa tersebut.

Caludius berpikir kalau anak muda dilarang menikah maka dia akan suka rela menjadi prajurit kerajaan karena hatinya tidak lagi terpaut dalam keluarga.

Bagi pihak gereja tertentu, tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar karena telah melindungi orang yang menjalin cinta.

Santo Valentine dinobatkan sebagai pahlawan kasih sayang sehingga, tercatatlah dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang.

Versi yang lain/kedua:

Dengan tokoh yang sama yakni Santo Valentine, hari valentine berawal dari sebuah ritual berdarah dan mengerikan yang disebut 'Lupercalia'.

Lupercalia adalah festival pagan kuno yang diadakan setiap tahunnya di Roma pada tanggal 13 sampai 15 Februari.

BACA JUGA:Jutaan AMIN Nyalakan Alarm untuk Perubahan, 'Wakanda No More, Indonesia Forever’

BACA JUGA:Valentine’s Day, Jangan Salah Mengerti Makna Hari Kasih Sayang

Festival ini berisi perayaan berdarah yang dipenuhi dengan kekerasan, seksualitas, perjodohan, dan juga hewan kurban.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan