Pemerintah Berencana Beri Diskon Tiket Pesawat, Tarif Tol, Hingga Belanja Online Jelang Lebaran 2025
Pesawat Garuda Indonesia terparkir di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/12/2024)-Hanung Hambara-Jawa Pos
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kembali menyiapkan berbagai stimulus ekonomi bagi masyarakat menjelang Lebaran 2025. Program ini mencakup diskon tiket pesawat, potongan tarif jalan tol, serta pelaksanaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) guna menjaga daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa skema ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah diterapkan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Menurutnya, pemerintah ingin memastikan momentum pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di tengah potensi tekanan inflasi.
“Pemerintah mendorong stimulus pada periode Lebaran dengan melanjutkan program yang telah diterapkan saat Nataru, termasuk diskon harga tiket pesawat,” ujar Airlangga dalam konferensi pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) di Jakarta, Jumat, 31 Januari.
Selain insentif transportasi, pemerintah juga akan kembali menggelar program belanja nasional seperti Harbolnas 2025 dan Epic Sales 2025 dengan berbagai diskon menarik bagi konsumen. Sementara itu, kebijakan stabilisasi harga pangan dan potongan tarif tol juga akan diperpanjang guna mendukung kelancaran arus mudik dan daya beli masyarakat.
BACA JUGA:Menko Airlangga Tegaskan Pemerintah Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas
BACA JUGA:Bahlil Menilai Energi Hijau Lebih Tepat untuk Kebutuhan Industri Daripada Rumah Tangga
“Harbolnas 2025 dan Epic Sales akan kembali digelar untuk meningkatkan transaksi dalam negeri. Selain itu, akan ada diskon tarif tol dan kebijakan stabilisasi harga pangan,” tambah Airlangga.
Di sisi lain, pemerintah tetap berkomitmen untuk menekan inflasi dengan berbagai bantuan sosial, termasuk distribusi bantuan pangan bagi 16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Program Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan dan otomotif, insentif Pajak Penghasilan (PPh) bagi industri padat karya, serta diskon tarif listrik juga akan tetap berlanjut.
“Selain itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan terus didorong di kuartal pertama 2025, bersamaan dengan panen padi yang diharapkan lebih optimal dibanding tahun lalu,” jelasnya.
Untuk mendukung sektor usaha, pemerintah juga menyiapkan skema kredit bagi industri padat karya dengan nilai pinjaman mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar, dengan tenor fleksibel mencapai 5-8 tahun.
BACA JUGA:Menkop Budi Arie Ingatkan Masyarakat Waspada Investasi Koperasi dengan Penawaran Bunga Tinggic
BACA JUGA:Mentan Amran: Pemerintah Sepakati Penyerapan 3 Juta Ton Beras hingga April 2025
“Pemerintah akan memberikan subsidi bunga untuk para debitur, dengan anggaran sebesar Rp 20 triliun. Ini akan melengkapi skema KUR yang totalnya mencapai Rp 300 triliun,” pungkas Airlangga.