Memperkuat Kemitraan Strategis dengan India
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berdiri di samping Presiden India Droupadi Murmu (tengah) dan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) usai upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan Rashtrapati Bavan, New Delhi, India, Sabtu (25/1/2025). Kunjungan ken-Hafidz Mubarak A/app/aww-ANTARA FOTO
Kawasan ini juga kian penting, mengingat episentrum pertumbuhan dunia sekarang berada di Asia-Pasifik.
Rentan konflik
Kombinasi dua fenomena ini – kebangkitan China dan episentrum pertumbuhan global di Asia-Pasifik – menyebabkan Indo-Pasifik menjadi “medan pertarungan” kekuatan besar dunia atau great power, yakni China dan AS.
Dampak persaingan AS dengan China membuat Indo-Pasifik yang membentang dari Pasifik Barat hingga sisi timur Samudera Hindia rentan konflik. Ada isu Laut China Selatan (LCS), yang sebagian besar wilayahnya diklaim milik China.
Ada isu Taiwan, yang berpotensi jadi konflik bersenjata. Belum lagi isu keamanan pelayaran, akibat kehadiran perompak, penyelundup, dan praktik perdagangan orang di Selat Malaka.
India dan Indonesia sama-sama merupakan negara maritim, yang berkepentingan dengan keamanan pelayaran.
Tidak mengherankan, kedua negara telah mengadopsi “Visi Bersama India-Indonesia tentang Kerja-Sama Maritim di Indo-Pasifik” sejak tahun 2018.
BACA JUGA:Gus Dur, Abdul Mu'ti, dan Libur Ramadhan
Sebagai dua negara tetangga maritim sekaligus mitra strategis, India dan Indonesia harus bekerja guna memperdalam serta memperluas kerja sama pertahanan.
Muhibah Prabowo ke India, juga sesuai dengan prinsip Indonesia yang mengusung politik luar negeri (polugri) bebas aktif.
Dalam pelaksanaan dan diplomasi dan polugri, Kemenlu berpedoman pada UU Hubungan Luar Negeri (Hublu) Pasal 3 yang berbunyi: Politik luar negeri menganut prinsip bebas aktif yang diabdikan untuk kepentingan nasional.
Sehingga perjalanan Prabowo menemui pemimpin negara sahabat dan terlibat dalam sejumlah konferensi internasional sesuai dengan prinsip bebas aktif tersebut.
Bebas-aktif sudah menjadi prinsip polugri RI sejak lama. Bebas mengacu pada keleluasaan memilih langkah diplomasi sesuai kepentingan nasional tanpa tekanan dari pihak asing. Aktif merujuk kontribusi Indonesia dalam upaya perdamaian dunia.
BACA JUGA:Strategi Cegah TPPO Secara Konsisten dan Menyeluruh
Prabowo memastikan, sebagai negara nonblok, Indonesia tidak akan berpihak kepada poros tertentu.
Menurut Prabowo, Indonesia akan lebih mengedepankan sikap saling menghormati eksistensi, martabat dan kedaulatan setiap negara, mengingat tidak ada satu narasi tunggal untuk semua hal.