Gunung Tinggi

Dahlan Iskan--

Obama mengeluarkan dekrit: nama Gunung McKinley dikembalikan ke nama aslinya: Denali.

Ketika Trump yang begitu membenci Obama berkuasa, nama Denali diubah lagi ke McKinley. Mungkin bukan karena benci Obama. Mungkin karena terlalu mengagumi William McKinley.

McKinley sekarang tinggal di lereng gunung dekat kota kecil bernama Canton –tidak jauh di selatan Cleveland, Ohio. Itu adalah tempat kelahiran Ida, istrinya. Ida dua tahun lebih tua dari McKinley.

Presiden yang menggantikan McKinley, Theodore Roosevelt membangunkan mausoleum untuknya. Hongsui mausoleum itu ideal untuk makam: bersandar ke gunung, bisa memandang ke bawah dengan jelas –ke kota Canton. McKinley sendiri lahir di Niles, hanya satu jam naik mobil dari Canton.

Ida, istri McKenley, juga dimakamkan di situ –tiga tahun setelah suaminyi ditembak. Usianyi masih 59 tahun. Itu sudah hebat. Banyak yang memperkirakan dia meninggal di hari yang sama. Atau sehari setelah itu: sang istri memang histeris, histeris, dan histeris. Sepanjang hari. Berhari-hari. Sejak penembakan sampai pemakaman. Pun setelahnya.

Dalam histerisnyi itu sang istri minta untuk meninggal hari itu juga --di hari sang suami meninggal.

Hari itu, mayat McKinley disemayamkan di gedung Kongres. Lalu dinaikkan kereta api khusus menuju Canton. Lewat Cleveland. Sang istri ikut dalam gerbong mayat. Banyak yang menduga sang istri meninggal di perjalanan itu.

Tidak. Ternyata masih hidup sampai tiga tahun kemudian. Dia tidak mau balik ke Washington. Dia menghabiskan sisa hidupnyi di kota kecil Canton –menemani sang suami.

Mungkin Trump ingin bisa menjadi presiden yang hebat seperti McKinley.

Tapi rasanya Melania masih akan berumur panjang setelah Trump meninggal kelak. (Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan