Perkuat Ketahanan pangan, Bulog Diminta Serap 3 Juta Ton Beras Hingga Mei 2025
Ilustrasi cadangan beras Bulog-Syifa Yulinnas-Antara
BELITONGEKSPRES.COM - Perum Bulog menghadapi target ambisius untuk menyerap tiga juta ton setara beras hingga Mei 2025. Target ini merupakan hasil rapat koordinasi terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas. Dalam rapat tersebut, penyerapan tiga juta ton beras diprioritaskan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Bulog diminta menyerap tiga juta ton setara beras. Ini adalah prioritas utama yang harus kami capai," ujar Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono dalam keterangan persnya pada Rabu, 22 Januari.
Untuk mencapai target ini, Bulog telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pedagang Beras (Perpadi). Kerja sama ini didukung oleh lebih dari 1.200 mitra pangan pengadaan (MPP) yang tersebar di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ekosistem penyerapan beras berjalan lebih efisien dan merata di setiap wilayah produksi.
Selain itu, Bulog juga menempuh pendekatan proaktif dengan menjemput hasil panen langsung dari sentra produksi. Data lokasi panen dari Kementerian Pertanian menjadi acuan untuk menentukan wilayah prioritas. "Hari ini, saya mengutus Wakil Direktur Utama ke Jawa Timur, salah satu lumbung padi nasional, untuk memulai proses penyerapan gabah langsung di lapangan," kata Wahyu.
BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman Sambut Imlek dan Lebaran 2025
BACA JUGA:BRI Targetkan Penyaluran Rp2,92 Triliun untuk KPR Subsidi pada 2025
Dari sisi harga, Bulog telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 6.500 per kilogram di tingkat petani. Selain itu, Bulog juga mengusulkan harga pembelian beras di gudangnya sebesar Rp 12.000 hingga Rp 12.250 per kilogram. Usulan ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut di rapat terbatas yang akan dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
Wahyu menegaskan bahwa penyerapan beras saat ini dilakukan dengan harga Rp 12.000 per kilogram, mengikuti ketentuan seperti kadar kekeringan yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional sebagai regulator. "Keputusan final terkait usulan harga akan ditetapkan dalam rapat terbatas dengan Presiden Prabowo dua hari lagi," jelasnya.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga ketersediaan beras nasional. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra pangan, Bulog optimis dapat mencapai target tiga juta ton beras, sekaligus memastikan stabilitas pangan di Indonesia. (beritasatu)