Prabowo Subianto Instruksikan Bahlil Lahadalia Percepat Hilirisasi Sektor Energi dan Sumber Daya

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba memeriksa pasukan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025)-Biro Pers Sekretariat Presiden-

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil Lahadalia, untuk mengakselerasi proses hilirisasi di berbagai sektor, termasuk perikanan, kehutanan, pertanian, minyak dan gas, serta mineral dan batu bara.

Bahlil menyatakan bahwa dalam beberapa pertemuan, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya mendorong hilirisasi untuk 26 hingga 28 komoditas. Ia mengakui bahwa perhatian pemerintah selama ini lebih banyak tertuju pada komoditas nikel, namun hal itu tidak berarti sektor lainnya terabaikan. "Hilirisasi untuk tembaga, bauksit, dan timah juga sedang kita dorong," jelas Bahlil.

Terkait hilirisasi batu bara, Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah sedang berupaya memproduksi dimetil eter (DME) sebagai pengganti LPG. "Kami mendorong pembangunan DME dan mengharapkan perusahaan-perusahaan yang memiliki lahan bekas tambang untuk ikut berkontribusi dalam hilirisasi," tambahnya.

Langkah percepatan hilirisasi ini bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan upah yang kompetitif. Bahlil menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya berfokus pada upah minimum regional (UMR), melainkan juga berusaha menghasilkan gaji yang lebih tinggi. "Hilirisasi ini bukan hanya padat karya, tapi juga menjanjikan gaji yang baik," ucapnya.

BACA JUGA:IGN Bersama Kemenlu Dorong Pemimpin Muda Miliki Kemampuan Diplomasi Global dan Memahami Isu Internasional

BACA JUGA:Pengalihan Pengawasan Aset Kripto: Kemendag Serahkan Tugas ke OJK dan BI

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai komoditas yang diproduksi dalam negeri, tetapi juga mendorong pertumbuhan pendapatan per kapita nasional. Presiden Prabowo telah resmi membentuk Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, yang diketuai oleh Bahlil dan terdiri dari sejumlah menteri serta pimpinan lembaga.

Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang diumumkan pada 3 Januari, mengatur bahwa satgas ini bertujuan mempercepat hilirisasi di sektor-sektor seperti mineral, batubara, minyak, gas, pertanian, kehutanan, dan kelautan. Hilirisasi di sektor-sektor tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi komoditas yang dihasilkan di Indonesia. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan