Korupsi Timah Picu Krisis Ekonomi Babel? Daya Beli Masyarakat Anjok

Pj Gubernur Babel Safrizal ZA dan Bupati Bateng Al Gafri Rahman --

BELITONGEKSPRES.COM, Kejagung RI sedang menangani kasus dugaan korupsi tata niaga timah yang melibatkan BUMN, Pemda, dan swasta. Kasus ini ternyata berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi daerah ini secara menyeluruh.

Babel berhasil menekan inflasi hingga terendah di Indonesia, namun di sisi lain menghadapi tantangan ekonomi yang berat. Sektor timah yang melemah menyebabkan daya beli masyarakat juga menurun.

Penjabat Gubernur Babel, Safrizal ZA, mengakui bahwa daya beli masyarakat Babel saat ini anjlok karena harga timah yang rendah.

Salah satu penyebab rendahnya harga timah di Babel adalah proses hukum yang sedang berjalan. Beberapa pelaku usaha timah yang tidak terlibat kasus itu pun takut untuk beroperasi. Banyak pekerja timah yang mengeluh, meskipun timah masih tersedia, mereka kesulitan menjualnya karena minimnya pembeli.

‘‘Kalau ada pun, harganya sangat murah, kadang hanya Rp 50 ribu atau Rp 60 ribu per kg. Harga seperti itu tidak sebanding dengan biaya produksi dari laut. Kami juga sering kesulitan mencari pembeli,’’ ujar seorang penambang kepada media ini.

BACA JUGA:GMNI Babel: Lawan Dinasti Politik demi Demokrasi 2024

BACA JUGA:Babel Tingkatkan Daya Beli Masyarakat Lewat Bansos

Penjabat Gubernur Babel Safrizal ZA memahami kondisi ini. Ia mengatakan bahwa saat ini perekonomian dan daya beli masyarakat sedang melemah, karena harga bijih timah sangat rendah. Oleh karena itu, ia berharap ada peningkatan sektor lain seperti pertanian, pariwisata, dan lain-lain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Sekarang ini harga timah berada di titik terendah, jadi harus ada peningkatan sektor lain seperti pertanian, pariwisata, dan lain-lain agar ekonomi masyarakat tetap tumbuh,” ucap Pj Gubernur.

Masyarakat mulai banyak membicarakan masalah ini. Di Belinyu, para penambang rakyat tidak hanya mengeluh tentang harga timah yang murah, tetapi juga tentang larangan menambang karena masalah legalitas.

Di Bangka Tengah, Bupati Algafry Rahman berjanji akan mencari solusi termasuk inisiasi ke Kejati untuk membahas masalah timah ini.

Pengusutan kasus dugaan korupsi tata niaga timah di Bangka Belitung berdampak negatif terhadap warga, termasuk masyarakat Bangka Tengah yang mengalami kesulitan ekonomi.

BACA JUGA:Panen Cabai Babel Tekan Inflasi Jelang Imlek 2024

BACA JUGA:'Hari Kasih Suara' Jadi Kampanye KPU Bateng

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan