Kemenkomdigi Ikut Rancang Kurikulum Koding untuk Sekolah Dasar dan Menengah

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat wawancara cegat dalam kunjungan kerjanya memantau kesiapan Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) sebelum menjadi Politeknik Digital (Poldigi) di Yogyakarta, Rabu (11/12/2024). -Livia Kristianti-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa Kementerian Komdigi akan berperan aktif dalam merancang kurikulum koding sebagai salah satu bahan ajar untuk siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah.

Dalam pernyataannya di STMM Yogyakarta pada hari Rabu, Meutya menjelaskan bahwa Kementerian Komdigi memiliki pengalaman yang luas dalam literasi digital, sehingga kurikulum yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan program-program literasi yang telah ada. 

"Kami akan bekerja sama dengan Kemendikdasmen untuk memastikan bahwa kurikulum koding yang dirumuskan dapat diterapkan dengan baik dalam pendidikan," ujarnya.

Meutya juga mengungkapkan bahwa setelah berdiskusi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, diputuskan bahwa koding tidak akan dijadikan mata pelajaran wajib. 

BACA JUGA:Menteri PANRB Terbitkan Aturan Baru, Pengelolaan Konflik Kepentingan untuk ASN

BACA JUGA:Investigasi Kasus Impor Gula Tom Lembong: Kejaksaan Agung Periksa 126 Saksi

Sebagai gantinya, koding akan menjadi topik pilihan yang dapat diakses oleh siswa di sekolah dasar dan menengah. Salah satu pertimbangan adalah kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan, yang kini membuat proses pembuatan koding lebih sederhana.

Untuk memastikan bahwa kurikulum yang dihasilkan relevan dan mudah dipahami, Kemendikdasmen berkolaborasi dengan Kementerian Komdigi, memanfaatkan pengalaman dari berbagai kelas literasi digital yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Selain penyusunan kurikulum, Menkomdigi juga menyampaikan pentingnya pelatihan untuk para guru. Melalui program pelatihan yang dikenal sebagai Training of Trainer (ToT), guru-guru akan dibekali pengetahuan yang lebih mendalam tentang koding, sehingga mereka dapat mengajar dengan lebih efektif. 

"Kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan Pak Mendikdasmen mengenai detail kerja sama ini, apakah hanya sebatas kurikulum atau juga pelatihan langsung di sekolah-sekolah," tambah Meutya.

Dengan pendekatan ini, Meutya berharap pengenalan koding di sekolah dapat dilakukan dengan baik dan memberi manfaat besar bagi siswa dalam menghadapi tantangan teknologi di masa depan.  (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan