Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Menilik Arah Kebijakan Luar Negeri Barat atas Kedaulatan Palestina

Ratusan warga membawa poster pemimpin Palestina Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas dalam aksi di Nablus, Palestina, Selasa (23/9/2024). Ratusan warga Palestina turun ke jalan untuk merayakan dukungan dari negara-negara barat yang mengakui kemerdekaan Palesti-Xinhua/Nidal Eshtayeh/bar-ANTARA FOTO

Masyarakat internasional saat ini tengah bergegap gempita menyambut gelombang pengakuan negara-negara Eropa terhadap Negara Palestina, menyusul pengakuan Inggris, Kanada, dan Australia secara serentak.

Pengakuan tersebut disampaikan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi tentang Palestina dan Solusi Dua Negara, dalam rangkaian agenda Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, yang berlangsung pada 22-30 September 2025.

Mengawali pengakuan tersebut, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Minggu (21/9) mengumumkan bahwa Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina.

"Saya menyatakan dengan jelas, sebagai Perdana Menteri Negara besar ini, bahwa Inggris Raya secara resmi mengakui Negara Palestina," kata Starmer dalam pernyataannya melalui sebuah video dari Kantor Perdana Menteri.

BACA JUGA:TKA 2025: Masa Depan Pendidikan yang Tergesa-gesa?

Pernyataan itu dia sampaikan sebagai sebuah janji terhadap rakyat Palestina dan Israel guna mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi keduanya.

Selanjutnya, Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang mengumumkan bahwa Kanada secara resmi mengakui negara Palestina, dan berjanji untuk bermitra dalam membangun perdamaian antara Palestina dan Israel.

"Kanada mengakui Negara Palestina dan menawarkan kemitraan kami dalam membangun janji masa depan yang damai bagi Negara Palestina dan Negara Israel," tulis Carney di akun X, menjelang Sidang Umum PBB.

Ketiga adalah Australia, yang juga secara resmi mengakui Negara Palestina melalui pernyataan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

"Terhitung hari ini, Minggu, 21 September 2025, Persemakmuran Australia secara resmi mengakui Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Albanese dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di akun X.

BACA JUGA:Reformasi BGN: Memastikan Serapan Anggaran MBG yang Bermakna

Albanese mengatakan bahwa melalui langkah tersebut, Australia ingin "mengakui aspirasi sah dan lama rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri."

Selain Inggris, Kanada, dan Australia, ada juga Portugal yang menyampaikan pengakuan negara itu terhadap Negara Palestina.

Lalu, yang terbaru adalah Prancis, di mana Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pengakuan Prancis terhadap Negara Palestina pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk Solusi Dua Negara Israel-Palestina yang diinisiasi oleh negaranya dan Kerajaan Arab Saudi di Markas Besar PBB, New York, AS, Senin (22/9) waktu setempat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan