Mentan Amran Sebut Indonesia Bisa Capai Swasembada Pangan dalam 3 Bulan

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah tengah melakukan transformasi besar di sektor pertanian, mengubah praktik tradisional menjadi pertanian modern yang lebih produktif dan berkeadilan. Transformasi ini diharapkan mendorong Indonesia menuju swasembada pangan, dengan target pengumuman capaian tersebut dalam tiga bulan ke depan jika tidak ada hambatan.

Amran menyebut berbagai langkah konkret telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas nasional, mulai dari program cetak sawah, perbaikan sistem irigasi, hingga program peningkatan kesejahteraan petani. 

Upaya ini membawa hasil nyata: petani dilaporkan semakin sejahtera, nilai tukar petani (NTP) mencapai 123,57%, dan sejumlah daerah menyebut petani kini merasa lebih bahagia.

Selain itu, Amran menekankan komitmen pemerintah dalam menghadirkan ekonomi pertanian yang adil. Penindakan terhadap mafia pangan dilakukan tanpa kompromi untuk melindungi kepentingan petani dan memastikan praktik curang tidak merugikan mereka.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Pastikan Anggaran 2025 Terserap Efektif

BACA JUGA:Ekonomi Syariah Dinilai Jadi Penopang Kemajuan Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Amran yang juga menjabat Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin, memberikan pesan khusus bagi almamaternya. Ia mendorong universitas untuk terus mencetak generasi unggul yang siap menghadapi berbagai tantangan bangsa, termasuk di sektor pangan. 

Amran mengimbau dosen-dosen untuk mendidik mahasiswa dengan kualitas tinggi, bahkan secara eksponensial, karena merekalah yang akan meneruskan perjuangan pembangunan Indonesia.

Mentan juga menekankan pentingnya menghadapi tekanan sebagai bagian dari pembentukan karakter. Ia menegaskan bahwa tekanan yang dihadapi generasi muda akan membentuk mereka menjadi pribadi tangguh, ibarat berlian yang lahir dari panas yang ekstrem. 

Pesan ini menegaskan peran strategis universitas dalam menyiapkan pemimpin masa depan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan bangsa, termasuk dalam menjaga ketahanan pangan nasional. (beritasatu)