Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Buku Kronik H. AS Hanandjoeddin Resmi Terbit, Perkuat Dukungan Pengusulan Kembali Pahlawan Nasional

Haril M Andersen, Penulis Buku Kronik H. AS Hanandjoeddin--(Foto: Antara)

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Upaya mengusulkan kembali H. AS Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional mendapat momentum baru setelah buku Kronik H. AS Hanandjoeddin “Jejak Dokumenter Perjuangan dan Pengabdian Sang Elang dari Bangka Belitung” resmi diterbitkan Yayasan Melati Tanjungpandan.

Buku referensi sejarah yang disusun dari sumber-sumber primer ini sengaja dipersiapkan untuk melengkapi dokumen pengusulan sang tokoh sebagai pahlawan nasional. Tidak hanya hadir sebagai karya sejarah, buku ini juga sebagai dokumen primer yang menjelaskan perjalanan panjang seorang tokoh yang melekat kuat dalam ingatan kolektif masyarakat Belitung dan Bangka Belitung (Babel).

Penerbitan buku kronik tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat pengusulan kembali nama H. AS Hanandjoeddin -tokoh nasionalis, perintis angkatan udara, dan pejuang kemerdekaan- agar mendapat pengakuan negara sebagai pahlawan nasional.

Karya ini ditulis oleh Haril M Andersen bersama Lettu Caj Muhammad Ivan Harish, sejarahwan militer dari Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat yang dikenal dengan pendekatan dokumenter ketat berbasis arsip primer.

BACA JUGA:Perkara Korupsi Rp2,4 Miliar: Eks Wakil Ketua DPRD Babel Jalani Sidang Dakwaan

Keduanya bekerja di bawah pengawasan akademik Prof. Dr. Bambang Purwanto, Guru Besar Ilmu Sejarah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memastikan bahwa metodologi penulisan buku ini mengikuti standar penelitian sejarah modern.

Proses penyuntingan buku dilakukan oleh Brigjen TNI Arif Cahyono -putra daerah Belitung yang pernah memimpin Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat- bersama Ali Usman, S.S. Keterlibatan dua figur ini memberi kedalaman tambahan, khususnya dalam memastikan integritas narasi sejarah dan penautan kronologi perjalanan hidup sang tokoh.

Buku kronik ini sekaligus menjadi karya ketiga Haril M Andersen mengenai sosok Letkol Pas (Purn) H. AS Hanandjoeddin. Sebelumnya, Haril telah menulis Sang Elang pada 2015 dan Memenuhi Panggilan Rakyat pada 2021, dua karya yang turut membuka ruang lebih luas bagi publik untuk mengenal sosok “Pak Long” dan kiprahnya dalam dunia kedirgantaraan serta militer Indonesia.

H. AS Hanandjoeddin lahir pada 5 Agustus 1910 di Tanjung Tikar, Sungai Samak, Badau, Belitung. Sejak muda, ia dikenal memiliki kecintaan kuat terhadap dunia teknologi dan penerbangan. Kiprahnya kemudian mengantarkan dirinya menjadi salah satu tokoh pelopor pembentukan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

BACA JUGA:Baru Ditertibkan Satgas PKH Korwil Babel, 80 Ponton Timah Ilegal Serbu Lokasi

Tidak hanya itu, selama perang kemerdekaan di Jawa Timur pada rentang 1945–1950, ia memegang komando dalam sejumlah pertempuran penting yang berpengaruh terhadap konsolidasi kekuatan udara dan darat Indonesia.

Di luar perannya dalam perjuangan kemerdekaan, sosok “Pak Long” juga terlibat aktif dalam perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada era 70-an.

Pengaruhnya dalam membangun jaringan komunikasi dan mendorong aspirasi masyarakat menjadikan dirinya bagian integral dari sejarah lahirnya provinsi yang kini menjadi rumah bagi lebih dari 1,5 juta penduduk. Ia juga dikenal luas sebagai perintis pembangunan Pulau Belitung, khususnya dalam membuka akses pendidikan dan konektivitas sejak awal masa republik.

Menurut keterangan Haril M Andersen, penulisan buku Kronik H. AS Hanandjoeddin dimulai intensif pada tahun 2024. Prosesnya melibatkan riset mendalam terhadap catatan pribadi sang tokoh, foto-foto dokumentasi keluarga dan militer, serta arsip sejarah dari berbagai sumber resmi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan