MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur (Beltim) yang digelar KPU di Auditorium Zahari MZ pada Minggu 17 November 2024, menjadi momen penting bagi pasangan calon (paslon) BEBUAT, Burhanudin dan Ali Reza Mahendra.
Dalam kesempatan tersebut, Burhanudin mengajak masyarakat menjadikan Pilkada sebagai ajang demokrasi yang berkualitas, sementara Ali Reza menekankan pentingnya Pilkada sebagai penentu masa depan daerah.
Burhanudin, calon bupati dari paslon BEBUAT, mengungkapkan bahwa Pilkada bukan sekadar kompetisi politik, melainkan kesempatan untuk menentukan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif. Ia berharap seluruh elemen masyarakat menjadikan momen ini sebagai wadah untuk menunjukkan nilai-nilai demokrasi sejati.
“Pilkada adalah kesempatan besar bagi kita semua untuk memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Kita harus memastikan bahwa proses ini berlangsung dengan keterbukaan, kejujuran, dan partisipasi aktif dari semua pihak. Dalam kompetisi yang sehat dan adil, pilihan rakyat akan mencerminkan suara sejati masyarakat,” ujar Burhanudin kepada Belitong Ekspres, Rabu 20 November 2024.
BACA JUGA:Wajahnya Dilukis Anak Beltim, Kamarudin-Khairil Yakin Ada Jalan di Pilkada 2024
BACA JUGA: Menjelang Pilkada 2024, Masyarakat Beltim Dihimbau Tolak Politik Uang Jika Tidak Mau Dipenjara
Burhanudin juga mengingatkan bahwa Pilkada seharusnya menjadi ajang persatuan, bukan perpecahan. Ia mengajak seluruh peserta kontestasi untuk menjunjung tinggi prinsip fair play dalam berkampanye.
“Demokrasi yang bermartabat hanya bisa tercipta jika kita menjaga proses Pilkada ini dari segala bentuk kecurangan. Praktik curang tidak hanya merusak demokrasi, tetapi juga memberikan dampak buruk pada masyarakat, terutama generasi muda. Kita harus memberikan teladan yang baik dengan bersaing secara bersih dan penuh integritas,” tambahnya.
Lebih lanjut, Burhanudin menegaskan bahwa menjaga kejujuran dalam Pilkada bukan hanya tanggung jawab calon, tetapi juga masyarakat. Ia berharap Pilkada ini menjadi momentum untuk melahirkan pemimpin yang dapat membawa Belitung Timur ke arah yang lebih baik.
Sementara itu, calon wakil bupati dari paslon BEBUAT, Ali Reza Mahendra, menyebut Pilkada sebagai proses jangka pendek yang dampaknya akan dirasakan dalam jangka panjang. Menurutnya, pilihan yang dibuat oleh masyarakat akan menentukan arah pembangunan Belitung Timur.
BACA JUGA:Ciptakan Lapangan Kerja Baru di Beltim, Kamarudin Muten Prioritaskan Program Pertanian
BACA JUGA:Debat Kedua Calon Bupati Beltim, Burhanudin: Masyarakat Bisa Menilai Secara Objektif
“Pilkada ini hanya berlangsung beberapa bulan, tetapi hasilnya akan menentukan nasib daerah kita untuk waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih pemimpin yang memiliki visi jangka panjang dan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Ali Reza.
Sebagai putra Menteri Koordinator bidang Hukum dan HAM, Prof Yusril Ihza Mahendra, Ali Reza juga menyoroti pentingnya kebijakan yang berorientasi pada masa depan. Ia mengajak masyarakat Belitung Timur untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan mendukung proses demokrasi yang sehat.
“Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan sesaat, tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk generasi mendatang. Dengan semangat kebersamaan, kita bisa mewujudkan Belitung Timur yang lebih maju, sejahtera, dan menjadi teladan bagi daerah lain,” tutup Ali Reza.