BELITONGEKSPRES.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan siap menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi, seiring dengan fenomena La Nina yang diperkirakan akan meningkatkan curah hujan hingga 20 persen hingga awal 2025.
Dwikorita menekankan pentingnya kewaspadaan dari pemerintah daerah dan masyarakat, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia kini sudah memasuki musim penghujan. Ia mengingatkan bahwa kondisi ini berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Dengan memasuki musim hujan, peningkatan curah hujan harus diantisipasi, karena bisa berisiko menambah bencana. Pemerintah daerah harus meningkatkan kesiapsiagaan," ujar Dwikorita dalam keterangan tertulis, Kamis 7 November.
Selain itu, Dwikorita juga menyoroti pentingnya pengelolaan infrastruktur sumber daya air di wilayah urban yang rawan banjir. Pemerintah diminta untuk memastikan sistem drainase, resapan, dan tampungan air berfungsi optimal agar bisa mencegah potensi banjir.
BACA JUGA:Ibas Apresiasi Pembentukan BPI Danantara Sebagai Pilar Penguatan Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Prabowo Minta Penegak Hukum Serius Tangani Judi Online, Narkoba, Penyelundupan dan Korupsi
Keandalan operasional waduk, embung, dan fasilitas penyimpanan air lainnya juga perlu dipastikan agar mampu mengelola curah hujan tinggi, terutama di musim hujan, serta mendukung kebutuhan air pada musim kemarau.
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia, terutama Sumatera, sebagian Kalimantan, dan Jawa bagian tengah dan barat, telah memasuki musim hujan. Wilayah lainnya di Pulau Jawa diprediksi akan mengikuti pada dasarian II November 2024.
"Meski baru saja memasuki musim hujan, bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor sudah terjadi di beberapa daerah seperti Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat. Kami mengimbau agar masyarakat dan semua pihak terkait tetap waspada dan tidak lengah," tambah Guswanto. (jpc)