Dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Papua, bisa dilihat setidaknya dari capaian pada sektor pendidikan dan kesehatan.
Mengacu capaian indikator pembangunan di Papua pada tahun 2014 hingga 2023, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 56,75 menjadi 62,25, usia harapan hidup (UHH) 64,84 tahun menjadi 66,44 tahun, angka melek huruf/AMH (tahun 2013) dari 75,92 persen menjadi 78,89 persen (tahun 2021), lalu harapan lama sekolah (HLS) 9,94 tahun menjadi 11,15 tahun, rata-rata lama sekolah (RLS) 5,76 tahun menjadi 7,15 tahun.
Adapun di Papua Barat, capaian indikator pembangunan pada periode yang sama yaitu IPM 61,28 menjadi 67,47, UHH 65,14 menjadi 66,79 tahun, AMH 94,14 (tahun 2013) menjadi 97,91 persen (tahun 2021), HLS 11,87 menjadi 13,34 tahun, dan RLS 6,96 menjadi 7,93 tahun.
Prestasi lain di sektor kesehatan dapat terlihat pula dari penurunan angka prevalensi stunting di Papua dan Papua Barat masing-masing dari 40,1 persen dan 44,6 persen pada tahun 2013 menjadi 28,6 persen dan 16,35 persen pada tahun 2023. Kendati begitu, angka tersebut masih terbilang tinggi, apalagi jika memasukkan provinsi-provinsi pemekaran Papua seperti Papua Tengah 39,4 persen, Papua Pegunungan 37,3 persen, Papua Barat Daya 31 persen, dan Papua Selatan 25 persen.
Pada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), Pemerintah membangun Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura untuk memberikan ruang bagi para pemuda Papua mengembangkan inovasi, teknologi, kreativitas, maupun produk-produk lokal.
BACA JUGA:Hari Kesaktian Pancasila Momen Refleksi Ketahanan Bangsa
Jokowi juga merangkul talent muda Papua seperti Billy Mambrasar. Kepada Billy, Jokowi pernah berpesan, "Billy, kamu harus kerja keras, terus belajar, dan pastikan fondasi pelayanan masyarakat Papua harus kuat. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang melayani, dan melayani itu harus pakai rasa."
PYCH dimanfaatkan oleh organisasi Papua Muda Inspiratif (PMI), yakni ekosistem berbasis pemuda OAP untuk mendorong kegiatan ekonomi di berbagai bidang, seperti pendidikan, pertanian, perikanan, dan lainnya. PYCH juga dilengkapi dengan ruang pameran, co-working space, ruang teater untuk pengembangan seni dan budaya, ruang riset, studio foto, studio musik, kuliner space, hingga lapangan olahraga.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025--2045, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua secara keseluruhan yang mencapai 5,3--5,8 persen pada 2025 dengan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 2,1 persen.
Pada 2025--2029, PDB Papua diharapkan mencapai 6,8-7,2 persen, dengan kontribusi 2,4 persen. Pertumbuhan tertinggi diharapkan diraih Papua pada 2030--2034 yakni mencapai 7,8--8,4 persen, dengan kontribusi 2,7 persen terhadap PDB Nasional. Sumbangsih PDB Papua diharapkan bisa mencapai 3 persen pada 2040--2045.
Aktivitas perekonomian wilayah Papua diharapkan masih akan terus terakselerasi dengan penyiapan pengembangan kawasan terintegrasi perikanan, perkebunan, pangan lokal sagu dan padi, peningkatan infrastruktur konektivitas (pengembangan Bandara Domine Eduard Osok, Bandara Wamena, serta peningkatan Jalan Trans Papua).
BACA JUGA:Menjaga Wibawa Sarjana Sebagai Penentu Kemajuan Bangsa
Highlight intervensi lainnya yaitu pengembangan KEK Sorong dan hilirisasi industri tembaga di Papua Tengah, percepatan pembangunan Kawasan Industri Teluk Bintuni dan Kawasan Industri Fakfak, serta pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat.
Kado lain Jokowi untuk Papua adalah Program BBM Satu Harga, yang menjadi terobosan untuk memangkas mahalnya biaya bahan bakar dan transportasi di Papua.
Selama puluhan tahun masyarakat Papua harus menanggung biaya bahan bakar berlipat-lipat dibanding saudara-saudara mereka di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Harga solar yang di Jawa hanya Rp6.450 per liter, harus ditebus penduduk Papua Rp60.000 per liter. Jika cuaca buruk bisa melambung hingga 100.000 per liter. Dengan program itu kini rakyat Papua telah menikmati BBM dengan harga sama dengan daerah lain.
Refleksi