BELITONGEKSPRES.COM - Toyota baru-baru ini melakukan penarikan kembali (recall) terhadap salah satu lini produk SUV mereka, Corolla Cross Hybrid, yang diproduksi antara 1 Juni 2022 hingga 10 September 2024.
Keputusan ini diambil setelah ditemukan adanya masalah perangkat lunak yang berpotensi membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.
Sekitar 42.000 unit kendaraan di Amerika Serikat teridentifikasi terdampak recall ini. Masalah perangkat lunak tersebut dapat memengaruhi sistem pengereman kendaraan, terutama dalam kondisi tertentu ketika pengemudi melakukan pengereman sambil berbelok. Dalam situasi ini, pedal rem bisa terasa lebih keras dari biasanya, mengurangi respons pengereman dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Menurut Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA), malfungsi perangkat lunak ini dapat menyebabkan tekanan minyak rem tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
BACA JUGA:WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Ada Filter dan Latar Belakang untuk Video Call
BACA JUGA:Xiaomi 14T Series Resmi Rilis di Indonesia, Bawa Lensa Leica Harga Mulai Rp 6 Jutaan
Hal ini terutama berbahaya ketika mobil bermanuver di jalan berkelok, karena mobil tidak dapat berhenti pada jarak yang ideal. Toyota segera mengambil tindakan dengan menyelidiki masalah ini, serta menghubungi pemilik kendaraan yang terdampak untuk memperbaiki kendaraannya secara gratis.
Selain itu, Toyota juga sedang menyelidiki apakah model lain yang menggunakan sistem bantuan rem serupa mungkin mengalami masalah yang sama. Proses investigasi ini dilakukan secara mendalam oleh tim internal Toyota di Amerika Serikat.
Menariknya, Corolla Cross Hybrid yang dijual di Indonesia memiliki status CBU (Completely Built Up) dan diimpor dari Thailand, berbeda dengan versi Amerika Serikat yang dirakit di Mazda Toyota Manufacturing Plant di Huntsville, Alabama.
Meski demikian, Toyota Indonesia belum memberikan keterangan apakah recall ini juga akan berlaku di pasar Indonesia.
Dengan teknologi hybrid yang menjadi andalan, Toyota terus berupaya memastikan setiap model tetap aman dan sesuai dengan standar kualitas global mereka. (jpc)