BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus memperkuat inisiatif untuk menghentikan pemborosan pangan di Indonesia dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengurangi limbah makanan dan menghindari perilaku boros dalam konsumsi pangan.
Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, menjelaskan bahwa meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pembuangan dan pemborosan pangan adalah fokus utama Bapanas.
“Kami berkomitmen untuk menyebarluaskan informasi ini secara berkelanjutan,” ujarnya dalam acara peringatan Hari Kesadaran Internasional tentang Susut dan Sisa Pangan di Surakarta, Jawa Tengah, pada hari Minggu.
Nyoto menyatakan bahwa upaya ini sangat penting untuk mendukung strategi pemerintah dalam menangani masalah Susut dan Sisa Pangan (SSP) di tanah air.
BACA JUGA:Ketua Banggar Tekankan Anggota DPR Perlu Pahami Ekonomi Makro hingga Kebijakan Fiskal
BACA JUGA:PTDI Raih Rekor Baru: Nilai Kontrak Tembus USD 1 Miliar di 2023
Menurutnya, pemerintah telah menyusun peta jalan untuk mengelola SSP, yang mendukung pencapaian ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045, dengan menerapkan strategi dan skenario yang tepat.
“Target kami adalah mengelola SSP dengan mengurangi angka pemborosan hingga 50 persen pada tahun 2030 dan 75 persen pada tahun 2045. Kami optimis target tersebut dapat tercapai,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa total SSP diproyeksikan bisa ditekan hingga sekitar 60 ribu ton pada tahun 2045, dengan rincian penurunan 20 ribu ton untuk susut pangan dan 40 ribu ton untuk sisa pangan.
Nyoto menekankan pentingnya membangun Indonesia sebagai negara maju tanpa pemborosan pangan. “Kita perlu memastikan bahwa negara maju tidak hanya dinilai dari kemajuan ekonominya, tetapi juga dari kesadaran akan limbah makanan,” katanya.
BACA JUGA:Perpanjang Kontrak Hingga 2026, Nama Pertamina Terus Melekat di Sirkuit Mandalika
BACA JUGA:PTDI Siap Menembus Pasar Global dengan Pesawat N219
Dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Internasional tentang Susut dan Sisa Pangan (IDAFLW) 2024, Nyoto berharap dapat melihat kemajuan yang signifikan dalam gerakan menghentikan pemborosan pangan.
Sejak akhir 2022, Bapanas telah meluncurkan 'Gerakan Selamatkan Pangan' (GSP), menggunakan mobil logistik pangan untuk menyalurkan donasi dan mengangkat tema ‘Stop Boros Pangan.’
Gerakan ini telah dilaksanakan di wilayah Jabodetabek dan melibatkan berbagai organisasi yang fokus pada penyelamatan pangan. Selama hampir satu tahun pelaksanaannya, Bapanas berhasil menyelamatkan sekitar 52.785,68 kg pangan hingga peringatan IDAFLW pada September 2023. Jumlah ini meningkat 36,34 persen menjadi total 71.968 kg hingga September 2024.