Konsumsi makanan dan minuman tertentu dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih. Minuman seperti teh, alkohol, dan kopi, serta makanan seperti jeruk, tomat, cokelat, dan makanan pedas, bisa memicu frekuensi buang air kecil yang lebih sering. Namun, reaksi ini bervariasi antara individu.
5. Diabetes
Penyakit diabetes juga dapat menjadi penyebab seringnya buang air kecil. Ketika tubuh memiliki kadar gula darah yang tinggi, ginjal harus bekerja ekstra untuk menyaring gula tersebut. Jika ginjal tidak mampu menyaringnya dengan efektif, gula akan terbuang bersama urin, menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
6. Ukuran Kandung Kemih
Terakhir, ukuran kandung kemih juga berpengaruh. Rata-rata kandung kemih dapat menampung sekitar 1,5 hingga 2 cangkir cairan. Jika seseorang memiliki kandung kemih yang lebih kecil, mereka cenderung buang air kecil lebih sering dibandingkan orang dengan ukuran kandung kemih yang normal.
Memahami penyebab di balik frekuensi buang air kecil yang meningkat sangat penting untuk menjaga kesehatan. Jika ada kekhawatiran tentang kebiasaan buang air, konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (jpc)