Meskipun berisiko menimbulkan kepanikan, tantangan di luar zona nyaman berpeluang untuk menemukan potensi yang tersembunyi.
Selain itu, mengasah kemampuan adaptasi dan memperkuat ketangguhan mental pribadi. Strategi regulasi diri, seperti menulis jurnal, pergi ke tempat menenangkan, berbicara dengan orang lain, hingga melakukan mental retreat, menjadi langkah esensial untuk memanajerial frustasi dan kekhawatiran saat berada di luar zona nyaman.
BACA JUGA:Kolaborasi Menuju Transisi Energi
Semoga tulisan ini bisa membantu guru, pelajar, maupun profesional lainnya, untuk berani keluar dari zona nyaman dan mengambil langkah-langkah untuk terus belajar dan maju berkembang. Program seperti AFS memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk menghadapi keberagaman budaya dan tantangan baru, sehingga memperkaya pengalaman hidup dan skill adaptasi. Maka dari itu, lulus seleksi dan berhasil menjadi bagian program ini adalah zona belajar bagi penulis setelah berhasil keluar dari zona nyaman. Kamu kapan? (*)
*) Oleh: Ares Faujian, America Field Service Educator dan Juara Nasional Guru Dedikatif & Inovatif Kemdikbudristek RI