BELITONGEKSPRES.COM - Sektor manufaktur kini menjadi andalan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi kelas menengah pasca pandemi Covid-19 menghantam berbagai lapisan masyarakat.
Dengan potensinya menciptakan lapangan kerja produktif, sektor ini diyakini dapat menggerakkan ekonomi dan menopang daya beli kelas menengah di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Raden Pardede, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, menyebutkan bahwa sektor manufaktur adalah pilihan yang tepat untuk mendukung kelas menengah di tengah tantangan ekonomi.
Dalam seminar bertajuk "Optimisme Baru Pembangunan Ekonomi Era Pemerintahan Prabowo-Gibran" yang berlangsung di Jakarta Raden mengungkapkan pentingnya sektor ini bagi stabilitas ekonomi.
BACA JUGA:Penyebab Jatuhnya Kelas Menengah Karena Judol dan Air Galon
BACA JUGA:Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Belum Cukup untuk Status Negara Maju
Menurut Raden Pardede, setelah pandemi Covid-19, kelas menengah menjadi salah satu kelompok yang paling merasakan dampak ekonomi.
Sementara bantuan pemerintah lebih fokus pada kelas miskin dan rentan, kelas menengah justru mengalami penurunan kesejahteraan. Kelas atas relatif tetap aman, tetapi kelas menengah menghadapi banyak tantangan.
Raden menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, penciptaan lapangan kerja lebih banyak terjadi di sektor informal, yang kurang produktif. Misalnya, pekerjaan seperti ojek daring yang lebih mengedepankan layanan jasa dibandingkan produksi.
"Ke depan, kita perlu lebih banyak berinvestasi di sektor yang produktif dan formal, seperti manufaktur," ujar Raden seperti dikutip dari Antara, Sabtu 31 Agustus 2024.
BACA JUGA:Dampak Pandemi Covid-19, Banyak Masyarakat Kelas Menengah Turun Kasta
BACA JUGA:Fenomena Penurunan Daya Beli Masyarat Kelas Menengah Jadi Sorotan, Ini Pemicunya
Partisipasi kelas menengah dalam sektor manufaktur dianggap mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas produk.
Jika sektor ini berkembang, maka pendapatan kelas menengah juga akan meningkat, yang pada akhirnya memperkuat daya beli mereka. "Dengan daya beli yang kuat, mesin ekonomi kita akan bergerak lebih cepat dan stabil," tambahnya.
Pemerintah sendiri sudah mengambil langkah untuk memperkuat kelas menengah dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan kuota subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).