BELITONGEKSPRES.COM - Seiring meningkatnya kasus cacar monyet (mpox) di berbagai belahan dunia, vaksin cacar monyet menjadi salah satu upaya utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada telah mulai menggunakan vaksin ini, dan kini pemerintah Indonesia juga tengah mempersiapkan distribusinya.
Menurut informasi dari Alodokter per tanggal 30 Agustus, vaksin cacar monyet sebenarnya adalah vaksin cacar (smallpox) yang telah dimodifikasi.
Mengingat virus penyebab cacar monyet (monkeypox) masih satu keluarga dengan virus variola yang menyebabkan cacar, vaksin ini dianggap efektif dalam membentuk kekebalan terhadap virus monkeypox.
BACA JUGA:Gejala Mirip, Penyebab Berbeda: Ketahui Perbedaan Darah Rendah dan Anemia Lebih Jauh
BACA JUGA:Waspada! Kenali 4 Gejala Hernia pada Pria Serta Langkah Pencegahannya
Berikut adalah dua jenis vaksin cacar monyet yang tersedia:
1. Vaksin JYNNEOS
Vaksin ini merupakan vaksin generasi ketiga yang menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan dan tidak dapat berkembang biak. Juga dikenal dengan nama Imvamune atau Imvanex, JYNNEOS disetujui oleh FDA untuk penggunaan darurat dalam pencegahan cacar monyet bagi individu yang berisiko tinggi. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu.
2. Vaksin ACAM2000
Vaksin ini adalah vaksin generasi kedua yang awalnya digunakan untuk cacar. Meskipun belum disetujui untuk penggunaan darurat terhadap cacar monyet, ACAM2000 menggunakan virus hidup yang masih bisa berkembang biak. Vaksin ini diberikan dalam satu dosis, dan pasien perlu dipantau selama empat minggu untuk mengawasi kemungkinan efek samping.
BACA JUGA:Ketua Perdoski Sebut Pola Hidup Bersih Kunci Cegah Penularan Mpox
BACA JUGA:Manfaat Cuka Apel untuk Mengobati 8 Penyakit Secara Alami
Efek Samping Vaksin
Penelitian tentang efek samping vaksin cacar monyet masih berlangsung. Vaksin JYNNEOS, sebagai generasi terbaru, umumnya menyebabkan efek samping ringan seperti kemerahan, bengkak, atau gatal di area suntikan.