Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization) memperkirakan kebutuhan protein dunia meningkat hingga 70 persen pada 2050. Tantangannya, penduduk Indonesia sendiri diperkirakan akan bertambah menjadi 319 juta jiwa pada 2045.
Pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan ikan sebagai sumber protein mengedepankan budi daya berkelanjutan karena menjamin pengolahan lingkungan yang bertanggungjawab.
Produk budi daya ikan yang dikembangkan di Indonesia antara lain bandeng, gabus, patin, kembung, udang, dan tilapia.
Memang, untuk tilapia masih terdengar asing bagi telinga masyarakat. Ikan tilapia merupakan ikan air tawar dari Afrika saat ini telah dibudidayakan di 135 negara termasuk Indonesia.
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga, Disperindag Babel Tambah Pasokan 5.024 Ton Beras
Di Indonesia sendiri ikan tilapia dikenal sebagai ikan nila, namun ada juga tilapia Mozambik yang di kenal dengan ikan mujair.
Apabila melihat kesukaan (preferensi) konsumen terhadap ikan, tilapia menempati peringkat kedua setelah kelompok tongkol, cakalang, dan tuna. Sedangkan peringkat ketiga ditempati lele, keempat, kembung, dan kelima bandeng.
Pemerintah Indonesia menjadikan tilapia sebagai produk unggulan karena seluruh bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan sehingga lebih ramah lingkungan (zero waste).
Bagi masyarakat Taiwan ikan tilapia selain dagingnya bisa dikonsumsi juga bagian perut juga bisa diolah menjadi aneka masakan. Lalu, kulitnya bisa dimanfaatkan sebagai kolagen maupun gelatin bahan untuk kosmetik, kemudian untuk duri dan isi perut bisa untuk pakan ikan dan minyak ikan.
Ikan tilapia di Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri ternyata sebagian juga di ekspor. Negara tujuan utama ekspor ikan tilapia di antaranya Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Kanada.
Budi daya
Salah satu produsen ikan tilapia di Tanah Air, Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) menyebutkan bahwa ikan jenis ini selain untuk pasar lokal, juga dipasarkan ke luar negeri. Bahkan, mayoritas produk ikan tilapia yang dibudidayakan di Danau Toba, Sumatera Utara, tersebut guna memasok pasar ekspor.
Budi daya ikan tilapia di Indonesia menerapkan prinsip keberlanjutan yang ramah lingkungan, sehingga pembelinya mayoritas masyarakat Eropa dan Amerika Serikat yang memang sangat perhatian terhadap isu lingkungan. Produk perikanan yang berkelanjutan sangat penting bagi ketahanan pangan global di masa depan.
Dengan bertumbuhnya populasi di Indonesia tentunya eksploitasi hasil laut harus dilakukan secara bijak demi keberlanjutan ekosistem bawah laut, Untuk memenuhi kebutuhan ikan di dalam negeri, dapat dilakukan dengan menggalakkan perikanan budi daya.
BACA JUGA:Interior Istana Presiden di IKN Gunakan Material Dalam Negeri
Budi daya tilapia selama ini juga dilakukan di tingkat petani kecil. Untuk tingkat petani kecil mayoritas untuk konsumsi di dalam negeri. Potensi ekonomi ikan tilapia sebagai ikan budi daya sangat tinggi. Ikan tilapia merupakan salah satu komoditas ekspor utama karena banyak dicari di luar negeri.