Bahkan, beberapa artis lawas seperti Septian Dwicahyo dan Rendy Ahmad juga turut ambil bagian dalam produksi ini. Menariknya lagi, film ini melibatkan banyak talenta lokal, dengan sekitar 35% kru berasal dari Belitong.
"Komposisi pemain sudah lengkap, termasuk pemeran dari Belitong, yaitu Pak Sanem (Sahani Saleh). Produsernya juga berasal dari Belitong, begitu pula dengan eksekutif produsernya. Dari 67 kru yang terlibat, 35% di antaranya adalah orang Belitong," tandas Aris.
BACA JUGA:Kejutan PKB di Pilkada Belitung 2024: Ronny Setiawan dan Siti Maghfiroh Siap Bertarung
BACA JUGA:KONI Beltim Pacu Atlet untuk Upgrade SDM, Lebih dari Sekedar Berprestasi
Beny Gunawan, produser berdarah Kabupaten Beltim, menambahkan bahwa keterlibatan putra daerah dalam film horor Hantu Penebok ini sangat penting.
Dengan keterlibatan Eksekutif Produser yang juga orang Beltim, Beny berharap The Bell bisa menjadi ikon baru yang mengangkat nama Belitong di kancah nasional dan internasional, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Laskar Pelangi.
"Kami harap film ini bisa tayang di akhir tahun dan sukses besar, sehingga Belitong bisa kembali dikenal luas sebagai destinasi wisata yang kaya akan cerita dan keunikan," ujar Beny optimis.
Dengan segala persiapan dan harapan yang besar, The Bell diharapkan tidak hanya menjadi tontonan yang menegangkan, tapi juga memperkenalkan lebih dalam pesona Belitong kepada publik luas.