MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Event Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur (JPJR Beltim) bakal diselenggarakan pada 6-8 September 2024 mendatang.
Menjelang perhelatan akbar JPJR Beltim 2024, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) melakukan persiapan dengan sesi photoshoot dan syuting kostum figur rempah.
Lebih dari sekadar acara seremonial, sesi ini menjadi salah satu langkah strategis dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan warisan leluhur Beltim ke panggung nasional.
Pemerintah Daerah, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Beltim, memfokuskan perhatian pada dokumentasi kostum figur rempah.
BACA JUGA:Ketahanan Pangan Beltim: Wabup Khairil Anwar Ajak Masyarakat Kembali Konsumsi Pangan Lokal
BACA JUGA:Bantu Jaga Ketersediaan Darah, Baznas Belitung Adakan Aksi Donor
Sebanyak 23 orang figur rempah tampil menawan di depan kamera, dengan latar belakang kantor Disbudpar Beltim dan destinasi wisata Tebat Rasau Gantung yang asri.
Arienda Yurisca, Sekretaris Disbudpar Kabupaten Beltim, menjelaskan bahwa JPJR tahun 2024 ini mengusung tema "Peradaban Orang Darat," sebuah konsep yang mendalam dan kaya akan sejarah.
Photoshoot dan syuting ini bukan hanya sebagai bagian dari promosi acara, tetapi juga sebagai cara untuk merekam dan menyebarkan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Kegiatan photoshoot dan syuting figur rempah ini bertujuan untuk menampilkan kekayaan adat dan budaya orang darat yang menjadi ciri khas Beltim.
BACA JUGA:Inilah 4 Formasi CPNS 2024 Beltim untuk Penyandang Disabilitas: Cek Persyaratan dan Prosedurnya
BACA JUGA:Desa di Beltim Mulai Bangun Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Siap Bantu
"Melalui lensa kamera, kami ingin menghidupkan kembali warisan leluhur dan memperkenalkannya kepada generasi muda serta wisatawan,” ungkap Ayu, sapaan akrab Arienda Yurisca.
Selain menjadi bagian dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, JPJR Beltim juga diharapkan bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan Beltim ke kancah nasional dan internasional.
Menurut Ayu, event bukan hanya soal pariwisata, tapi juga tentang menjaga dan merayakan identitas budaya daerah yang kaya.