BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru, Bahlil Lahadalia, menunjukkan komitmennya untuk segera mengatasi tingginya impor dan ketidakseimbangan harga LPG dalam negeri.
Bersama Pertamina dan SKK Migas, ia berencana mengambil langkah konkret untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG.
"Kami akan segera menyiapkan lokasi-lokasi untuk pembangunan industri LPG di dalam negeri. Langkah ini akan dilakukan melalui kolaborasi erat dengan SKK Migas, Pertamina, dan Kementerian ESDM," ujar Bahlil setelah upacara Serah Terima Jabatan Menteri ESDM di Jakarta, Senin.
Bahlil menekankan pentingnya dialog dan kerja sama yang lebih erat antara pihak-pihak terkait untuk menemukan solusi yang terperinci dan efektif.
BACA JUGA:PPATK Ungkap Modus Baru Judi Online, dari Money Changer Hingga Ekspor-Impor
BACA JUGA:Kasus Kopi Sianida: 8 Tahun Dipenjara, Jessica Wongso Tegaskan Tidak Ada Dendam
Ia juga menyoroti perbedaan harga LPG dalam negeri yang sangat signifikan dibandingkan dengan harga impor, yang menurutnya membuka peluang bagi impor yang berlebihan.
"Dalam dua bulan ke depan, saya akan fokus memastikan harga LPG dalam negeri tidak jauh lebih rendah dibandingkan harga impor. Ini penting untuk menjaga stabilitas pasar domestik dan mengurangi kerugian bagi perekonomian nasional," tegas Bahlil.
Untuk mencapai target ini, Bahlil meminta data konkret dari SKK Migas dan Pertamina, yang akan menjadi dasar bagi langkah-langkah strategis yang segera diambil.
Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa arahan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto adalah untuk mempercepat hilirisasi LPG. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor serta meningkatkan kemandirian energi nasional.
BACA JUGA:KPK Kirim Surat Ingatkan 4 Pejabat yang Baru Dilantik Segera Laporkan LHKPN
BACA JUGA:Kepala Badan Gizi Nasional Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis Mulai Januari 2025
Bahlil menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa tugas utamanya adalah memastikan keselarasan harga LPG dalam negeri dengan harga impor, dan ia berjanji akan menyelesaikan tugas ini dalam waktu dua bulan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM dalam sebuah acara di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 92P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju.
Bahlil, yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan kader Partai Golkar, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019. Kini, posisinya di BKPM diisi oleh Rosan Roeslani, yang juga dilantik oleh Presiden Jokowi pada hari yang sama. (ant)