Rekrutan yang dilakukan oleh Erik ten Hag di musim keduanya, seperti Antony dan Rasmus Hojlund, dinilai beberapa pihak sebagai overprice. Situasi ini menyebabkan beban dan tekanan yang besar pada kedua pemain tersebut. Antony, yang sebelumnya menjadi bintang di Ajax, mengalami penurunan performa magisnya setelah bergabung dengan MU.
Rasmus Hojlund, yang sebelumnya merupakan pemain muda dan pilihan kedua di Atalanta, dinilai telah dibayar dengan harga yang tinggi. Kondisi ini dinilai bahwa Erik ten Hag gagal dalam memilih pemain di pasar transfer.
Patut diakui bahwa Antony dan Rasmus Hojlund bukanlah pemain yang menjadi prioritas sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh Erik ten Hag. Kasus Antony menjadi lebih kompleks karena pemain asal Brasil ini datang setelah Ten Hag gagal mendapatkan Cody Gakpo di bursa transfer Januari 2022.
Keluarga Glazer tidak memberikan restu untuk pemain yang diinginkan oleh Erik ten Hag. Di sisi lain, Rasmus Hojlund menjadi opsi alternatif daripada pemain seperti Harry Kane yang sebenarnya sangat diinginkan oleh Ten Hag pada musim itu.
Salah satu kesalahan yang merusak sistem yang seharusnya dapat dijalankan oleh pelatih Belanda itu.