BELITONGEKSPRES.COM, MANGGAR - Kemiri, salah satu rempah khas Indonesia, kini membuka peluang baru di pasar ekspor yang kian menggiurkan.
Selama berabad-abad, rempah-rempah Indonesia telah menjadi incaran dunia, dan kemiri adalah salah satunya. Tidak hanya berperan sebagai bahan dapur, kemiri juga memiliki potensi besar dalam industri kesehatan dan kecantikan.
Menurut data terbaru dari ukmindonesia.id, kemiri kini menjadi komoditas yang sangat dicari. Dengan 603 pengiriman global dan 113 eksportir yang terlibat, permintaan kemiri telah mencapai 130 pembeli di berbagai belahan dunia.
Secara global, Australia, Singapura, dan Malaysia merupakan destinasi utama untuk ekspor kemiri. Fakta ini mencerminkan preferensi regional dan permintaan spesifik terhadap kemiri di kawasan Asia Pasifik.
BACA JUGA:Selain Bumbu Masak, Ini Manfaat Tersembunyi Kemiri untuk Kesehatan dan Kecantikan
Hubungan perdagangan yang kuat antara negara-negara ini dan Indonesia, sebagai produsen utama, sangat berpengaruh pada distribusi komoditas ini.
Indonesia memimpin pasar ekspor kemiri dengan 544 pengiriman, diikuti oleh China dengan 25 pengiriman, dan Amerika Serikat dengan 11 pengiriman.
Tidak diragukan lagi, dominasi Indonesia sebagai produsen utama didukung oleh kondisi geografis dan iklim yang secara alami mendukung pertumbuhan kemiri.
Selama 10 tahun terakhir, minyak alami, termasuk minyak kemiri, telah mendapatkan perhatian besar di pasar global karena manfaat kesehatan dan kecantikannya yang beragam.
BACA JUGA:Pemerintah Tidak Beri Insentif Mobil Hybrid, Pengamat Otomotif Berikan Pendapat
BACA JUGA:Menko Marves: Indonesia Akan Menjadi Negara Produsen Anoda Baterai Terbesar Kedua di Dunia
Minyak kemiri, yang diambil dari kacang Aleurites moluccanus, dikenal karena manfaatnya yang luas, menjadikannya bahan penting dalam berbagai produk.
Berdasarkan laporan terbaru dari Valuates Reports, pasar global minyak kemiri menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan antara tahun 2023 hingga 2030.
Pada tahun 2023, nilai pasar minyak kemiri telah mencapai angka signifikan dalam jutaan dolar AS dan diperkirakan akan terus berkembang hingga tahun 2030. Yakni, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) yang mengesankan selama periode 2024-2030.