MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Keberhasilan Ares Faujian, guru SMAN 1 Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) sebagai guru inovatif tidak hanya terbatas pada level provinsi dan nasional saja.
Ares Faujian kembali meraih kesuksesan setelah menjadi pemenang Guru Dedikatif dan Inovatif Nasional (2020) hingga Guru Inovatif Babel (2023), serta mendapat penghargaan Guru Inovatif dari Penerbit Erlangga (2023).
Kali ini guru SMAN 1 Manggar itu berhasil mendapatkan beasiswa program America Field Service (AFS) Global STEM Educators 2024 dan menyelesaikannya sejak 22 Juni hingga 3 Agustus 2024.
AFS Global STEM Educators 2024 merupakan bagian program AFS Global STEM Changemakers dari lembaga AFS Intercultural Programs, yang programnya dilakukan sepenuhnya secara virtual selama 6 pekan.
BACA JUGA:Meningkatkan Pembiayaan dari LPBBTI ke Sektor Produktif dan UMKM
Program ini adalah program beasiswa untuk memberikan kesempatan kepada para pengajar di seluruh dunia yang menunjukkan minat pada bidang STEM (Science, Techology, Engineering, Matchematics).
Pengajar diberikan kesempatan mengeksplor kemampuan lebih dengan diiringi pembelajaran antarbudaya dan berbasis keterampilan abad ke-21 serta Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada program ini, seleksi diikuti lebih dari 500 pendidik di 63 negara melalui seleksi administrasi dan esai sejak Februari sampain dengan Maret 2024.
Peserta yang diterima pada program ini dibagi pada 2 waktu pelaksanaan, yaitu Cohort 1 pada bulan April sampai Juni 2024 dan Cohort 2 pada bulan Juni hingga Agustus 2024.
Dalam pembelajaran pada program ini, Ares dipandu oleh Adriana Cassanello Jure dari Paraguay dan Keke Quan dari China selaku fasilitator program.
Ares Faujian selaku guru SMA Negeri 1 Manggar tak menyangka akan lolos seleksi pada program ini. Karena program ini adalah program internasional dan AFS juga merupakan lembaga yang sangat berkualitas dalam pertukaran pemuda dan pelajar antarnegara.
Dia tak menyangka bakal lulus seleksi pada program AFS Global STEM Educators 2024. Sebab program ini berbasis bahasa Inggris dari mulai seleksi pendaftaran hingga pelaksanaan programnya.
Sebab dia adalah Guru Sosiologi, bukan Guru Bahasa Inggris sebagaimana banyak ditemui di program ini. Selain itu, tentunya seleksi yang dilakukan juga tidak main-main, karena standarnya internasional.
BACA JUGA:Estafet Kepemimpinan OSIS SMAN 1 Manggar, Tio Hendriawan dan Dimas Supriaji Ambil Alih Komando