MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Galeri budaya STM Stania Manggar menambah fungsi sebagai Taman Bacaan berkat inisiasi mahasiswa KKN IAIN SAS Pangkalpinang.
Hal ini kemudian mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung Timur mengadakan kerjasama bidang layanan bersama STM Stania Manggar.
"Perpustakaan saat ini sudah berkembang bukan hanya tempat membaca tapi tempat berkegiatan dengan sebutan berbasis inklusi sosial. Jadi kita ada rencana untuk taman bacaan di galeri STM ini, dengan koleksi yang ada saat ini akan kita tingkatkan," ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Beltim, Mudiarsono kepada Belitong Ekspres, Senin 5 Agustus 2024.
Koleksi buku dimaksud adalah menyiapkan hingga 1.000 buku dalam beberapa tahun kedepan. Sehingga nantinya dapat diajukan akreditasi minimal C sebagaimana syarat minimal 1.000 buku.
BACA JUGA:32 Calon Paskibraka Kabupaten Beltim Jalani Karantina: Pendidikan Karakter dan Nasionalisme
"Nanti kita bantu perkembangannya, koordinasikan dengan Kementrian dan prioritas pengembangannya. Karena ini memang di STM sebagai cagar budaya (bangunannya) otomatis akan banyak dikunjungi orang-orang dari luar dan orang asing. Jadi sangat cocok penempatan taman bacaan di galeri ini," jelasnya.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga berharap kelak pengembangan Taman Bacaan kedepan bisa berhasil mengelola galeri sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah pertimahan di pulau Belitung. Sebagai langkah awal, diserahkan 100 buku koleksi perpustakaan daerah.
Pengelola Galeri sekaligus Taman Bacaan yang diberi nama Huijsman, Madri menyambut baik penambahan fungsi galeri menjadi taman bacaan. Pasalnya, rencana tersebut sudah lama dibicarakan oleh Kepala Sekolah Stania Manggar untuk membuka sejarah kejayaan pertimahan.
Selain itu, banyak kunjungan dari luar daerah maupun manca negara yang ingin mengetahui sejarah pertimahan namun kurang literasi. Dengan dijadikannya galeri sebagai taman bacaan diharapkan memperkuat bukti-bukti bahwa kejayaan timah memang pernah ada.
BACA JUGA:Tradisi Lomba Nirok di Desa Renggiang: Budaya Tradisional yang Terus Hidup di Belitung Timur
BACA JUGA:Pelaku UMKM Beltim Dapat Ilmu Baru di Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy 2024
"Kalau dari SMK menyambut baik dan IAIN SAS menginisiasi mau membuka taman bacaan dan sebelumnya juga pernah ada inisiasi tapi ada kendala relasi kurang dan siapa yang mau memulai dan alhamdulillah dari IAIN mengajukan untuk membuat taman bacaan," kata Madri.
Wakil Ketua KKN di Desa Lalang, Muhammad Basir mengatakan ide menghadirkan taman bacaan di Desa Lalang sebagai lokasi KKN mereka awalnya di tempat yang berbeda. Namun setelah dilakukan pembicaraan, STM Stania bersedia merealisasikan sebagai tempat taman bacaan.
"Harapan kami semoga taman bacaan aktif banyak pengunjung lokal bukan hanya lokal tapi dari luar negeri bagi yang ingin berwisata budaya maupun sejarah di Beltim," kata Basir.