Supiat menyoroti bahwa tantangan utama dalam program ini adalah cuaca ekstrem yang dapat merugikan proses penanaman. Ia menyebutkan bahwa tanah polibag di beberapa daerah sudah tergenang air, dan muncul masalah seperti bercak daun dan fusarium yang menjadi ancaman bagi pertanian.
Menurut Supiat, bercak daun telah menjadi sebuah permasalahan nasional pada waktu itu, tetapi masih dapat diatasi melalui perawatan yang konsisten. "Namun, tantangan terberat datang dari serangan fusarium, di mana bahkan jika kita menanam jahe merah di lahan seluas satu hektar, hasil panen tetap nihil," katanya.
BACA JUGA:ABK Terseret Arus Muara Ditemukan Meninggal Dunia
"Dalam 4 bulan pertama, saya merasa sangat senang dan bersemangat bersama rekan-rekan saya karena berhasil mencapai hasil panen yang baik. Bahkan, saya memamerkan keberhasilan tersebut kepada Gubernur," tambahnya.
"Sayangnya, setelah 6 bulan, tanaman jahe kita malah terkena penyakit, dan kami segera mengambil langkah-langkah penanggulangan, termasuk menghubungi balai proteksi dan lembaga lainnya," pungkasnya. (sak/ynd)