Inflow Modal Asing di Pasar Keuangan Indonesia 2024 Capai Rp135,44 Triliun

Senin 29 Jul 2024 - 12:07 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing yang masuk bersih di pasar keuangan Indonesia sejak awal 2024 hingga 25 Juli 2024 telah mencapai Rp135,44 triliun. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengungkapkan bahwa angka tersebut merupakan hasil dari beberapa transaksi di pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, dan Sekuritas Rupiah BI (SRBI).

Menurut Erwin, aliran modal asing keluar bersih tercatat sebesar Rp32,08 triliun di pasar SBN dan Rp1,89 triliun di pasar saham. Namun, modal asing masuk bersih di SRBI mencapai Rp169,41 triliun. 

Dalam keterangannya pada Senin, 29 Juli 2024, Erwin menjelaskan bahwa transaksi modal asing ini mencerminkan dinamika investasi yang cukup aktif di pasar keuangan Indonesia.

BACA JUGA:OJK Perintahkan Blokir Rekening Terkait Judi Online, LPPI: Perlu Landasan Hukum dalam Pelaksanaanya

BACA JUGA:Regulasi Investasi di IKN Rampung, Pemerintah Kebut Tarik Investor Asing

Pada awal semester II-2024 hingga 25 Juli 2024, nonresiden mencatatkan beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,88 triliun dan di SRBI sebesar Rp39,06 triliun, meskipun terdapat jual neto di pasar saham sebesar Rp2,23 triliun. 

Periode transaksi khusus 22-25 Juli 2024, modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp1,93 triliun, yang terdiri dari modal masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp3,37 triliun.

Sementara modal keluar bersih di SRBI dan pasar saham masing-masing sebesar Rp1,39 triliun dan Rp0,05 triliun.

Erwin juga menambahkan bahwa premi risiko investasi Indonesia, atau premi credit default swaps (CDS) untuk tenor 5 tahun, turun menjadi 74,91 basis poin (bps) pada 25 Juli 2024 dari 75,64 bps pada 19 Juli 2024. 

BACA JUGA:Tingkatkan Cadangan dan Produksi, Kementerian ESDM Perluas Kerjasama Migas dengan China

BACA JUGA:Waspada! Ini Daftar Pinjol Ilegal yang Masih Aktif hingga Juli 2024

Selain itu, imbal hasil (yield) SBN Indonesia dengan tenor 10 tahun turun menjadi 6,97 persen pada 26 Juli 2024, sedangkan imbal hasil surat utang AS (US Treasury Note) dengan tenor yang sama naik ke level 4,241 persen pada 25 Juli 2024.

Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna mendukung ketahanan ekonomi eksternal Indonesia. 

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas dan menarik lebih banyak investasi asing ke pasar keuangan domestik. (antara)

Kategori :