MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Dukungan semua pihak dan orang tua di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) yang memiliki anak berkebutuhan khusus sangat diharapkan agar mereka dapat hidup mandiri. Sebab anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang berkemampuan di bawah standar.
"Mereka mempunyai memiliki kekhususan termasuk anak yang jenius pun termasuk anak yang berkebutuhan khusus yang tidak bisa kita didik mereka dengan konsep pendidikan biasa," ujar Sekda Beltim, Mathur Novriansyah saat menghadiri seminar Anak Berkebutuhan Khusus yang diadakan PT Timah, Rabu, 24 Juli 2024.
Sejatinya, anak berkebutuhan khusus memang memiliki kondisi fisik dan mental yang berbeda dibandingkan anak-anak pada umumnya. Oleh karena itu, pendidikan mereka harus disesuaikan dan disediakan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut Mathur, jumlah anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Beltim cukup signifikan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk usia belajar.
BACA JUGA:Peringatan HAN 2024: Bupati Beltim Serukan Pentingnya Perlindungan Anak dari Kejahatan
BACA JUGA:50 Pemuda Beltim Ikuti Pelatihan Konten Kreator, Siap Jadi Agen Perubahan
"Kita belum tahu pasti apa penyebabnya, kenapa ada anak-anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus. Mungkin faktor genetis, pola makan, atau pola asuh berpengaruh. Mungkin juga diperlukan riset lebih mendalam, tapi faktanya anak berkebutuhan khusus memang ada di sini," jelasnya.
Mathur menjelaskan bahwa pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus memang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi melalui BDLB atau SLB. Namun, pemerintah daerah menginginkan agar SLB tidak hanya fokus pada pendidikan umum atau mengikuti kurikulum reguler.
"SLB juga harus memberikan keterampilan khusus agar anak-anak berkebutuhan khusus bisa mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Lembaga pendidikan perlu mengeksplorasi potensi unik dari anak-anak ini," jelasnya.
Contohnya, anak berkebutuhan khusus juga mampu meskipun tidak bisa melihat atau tidak bisa berbicara namun bisa menjadi pemusik yang handal. Sebab itu, tenaga pendidik harus menemukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan pola pendidikan yang sesuai.
BACA JUGA:KONI Bangka Barat Ikuti Jejak Sukses KONI Beltim, Adopsi Program Beasiswa
BACA JUGA:Bawaslu Beltim Bekali Jajaran Dengan Perbawaslu Penanganan Pelanggaran
"Bukan cuma sekolahnya aja, tapi sumber daya manusia yang jadi pendidik di sekolah juga harus benar-benar paham dan jago dalam metodologi pendidikan. Mereka juga harus punya kemampuan buat ngelaksanain sistem pendidikan di sekolah, terutama buat anak-anak yang punya kebutuhan khusus," tandas Mathur.
Sementara itu, perwakilan PT Timah Belitung, Tantra Pratama menyatakan kegiatan seminar bagi anak berkebutuhan khusus merupakan rangkaian bulan bakti PT Timah ke-48. Sebagai perusahaan negara, bentuk bakti kepada masyarakat adalah kegiatan langsung di masyarakat.
"Tapi sekarang kita fokus pada anak-anak berkebutuhan khusus, karena ini adalah area yang jarang diperhatikan dan ternyata jumlahnya cukup banyak di Beltim. Kita melihat tadi banyak orang tua yang hadir, mereka ingin tahu bagaimana. Momen ini kita memberikan yang terbaik khususnya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus," ujar Tantra.