TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Lapas Kelas II B Tanjungpandan, di bawah naungan Kantor Wilayah Kemenkumham Kepulauan Bangka Belitung, kembali meluncurkan program inovatif yang diberi nama "Kampit" (Kamis Melampun di Ruang Tunggu).
Program Lapas Kelas II B Tanjungpandan ini menghadirkan sarapan pagi bersama keluarga pembesuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dengan tujuan membangun keakraban dan menyerap aspirasi dari mereka.
Gowim Mahali, Kepala Lapas Kelas II B Tanjungpandan, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu dari empat inovasi yang saat ini dijalankan oleh Lapas.
"Kampit" bertujuan menciptakan suasana yang hangat dan akrab antara petugas lapas dengan keluarga WBP, sekaligus menjadi jembatan informasi untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan.
BACA JUGA:Facebook Dihack Penipu Giveaway Baim Wong, Pengusaha Wanita Asal Membalong Lapor Polisi
BACA JUGA:Prestasi Siswi SMK Negeri 1 Tanjungpandan Bikin Bangga, Wakili Babel di FLS2N 2024
“Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi sekat birokrasi yang menghalangi keluarga WBP dalam menyampaikan aspirasi maupun keluhan terkait pelayanan dan pembinaan di lapas,” ujar Gowim, Minggu 21 Juli 2024.
Program "Kampit" diadakan setiap hari Kamis pada awal bulan, dengan menyediakan berbagai kudapan lokal khas Belitung seperti kue cucur, jungkong, keroket singkong, teh, kopi, dan camilan lainnya di ruang tunggu.
Menariknya, sarapan pagi ini juga diiringi dengan instrumen musik Melayu dan lagu daerah Belitung, menciptakan suasana seperti di warung kopi yang khas Pulau Belitung.
“Semua berbaur tanpa memandang kelas dan jabatan, menciptakan suasana penuh keakraban sembari menikmati secangkir kopi,” tambah Gowim.
Salah satu pengunjung Lapas Kelas II B Tanjungpandan, Dedi Maroe, yang merupakan pendamping keluarga WBP disabilitas tuna rungu, mengapresiasi program ini.
BACA JUGA:Bazar Ikan Murah Dorong Penurunan Stunting di Belitung: Strategi Efektif Dinas Perikanan
BACA JUGA:Pemdes Tanjung Rusa Bakal Gelar Festival Perahu Layar Tradisional, Meriahkan HUT ke-79 RI
Ia merasa terbantu dengan adanya duta layanan yang komunikatif dan transparan, tanpa adanya pungli maupun hal negatif lainnya.
“Saya sangat merasa terbantu dengan program ini. Terima kasih Lapas Tanjungpandan, semoga hal positif ini dapat terus dipertahankan,” ujar Dedi Maroe.