"Saya bangga dan bersyukur atas prestasi ini. Selamat kepada Mustaghfiri dan Jono yang telah meraih juara 1 dalam lomba inovasi TTG tingkat Provinsi Babel," ujar Burhanudin.
Perjalanan Inovasi: Dari Ide ke Implementasi
Jono menceritakan bagaimana mereka diminta oleh perusahaan untuk memanfaatkan lokasi bekas tambang. Mereka kemudian mengembangkan rakit apung dari bambu dan mulai menanam padi di Kecamatan Dendang.
Hasilnya, mereka yang tergabung dalam kelompok Aik Apau berhasil panen hingga empat kali. Itu adalah sebuah pencapaian luar biasa dari lahan yang semula tidak produktif.
BACA JUGA:Prestasi Siswi SMAN 1 Manggar, Anaura Lolos Pertukaran Pelajar ke Amerika Serikat
BACA JUGA:Siswa Berprestasi di Beltim Tak Naik Kelas, Beliadi Minta Guru dan Kepala Sekolah Tes Kejiwaan
Dampak Lingkungan dan Ekonomi
Mustaghfiri menjelaskan bahwa rakit apung ini tidak hanya memungkinkan bercocok tanam di atas genangan air, tetapi juga membantu memperbaiki kualitas air dengan meningkatkan pH dan mikroorganisme di dalam kolong.
Inovasi teknologi sederhana yang mereka lakukan ini menjadikan kolong bekas tambang sebagai kolam produktif yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pertanian.
"Semoga temuan ini bisa dijadikan contoh dan diterapkan di lokasi pasca tambang lainnya guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Beltim," ujar Mustaghfiri dengan penuh harapan.
Inspirasi untuk Masa Depan
Selain itu, inovasi yang dilakukan oleh Mustaghfiri dan Jono adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kerja keras bisa mengubah masalah menjadi solusi.
BACA JUGA:Prestasi Atlet Beltim di Panggung ASEAN, Joliansyah Persembahkan Medali Emas di AUG 2024
BACA JUGA:Pekan Inovasi dan Kreatif Beltim Dibuka, 50 Stand Tampilkan Inovasi Pelayanan
Dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka telah membuktikan bahwa lahan yang tampak tidak berguna bisa menjadi sumber kehidupan yang berharga.