PCO: Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Peran Indonesia di BRICS
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Philips Vermonte (kiri) menyampaikan pernyataannya dalam diskusi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis (6/2/2025)-Nabil Ihsan-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Efisiensi anggaran yang diterapkan di berbagai kementerian dan lembaga pemerintahan Indonesia, termasuk Kementerian Luar Negeri (Kemlu), tidak akan menghambat peran aktif Indonesia sebagai anggota penuh BRICS. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Philips Vermonte, dalam diskusi bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis.
Philips menekankan bahwa langkah efisiensi tersebut tidak akan menghentikan kontribusi Indonesia dalam BRICS atau mengganggu pencapaian target diplomasi yang telah ditetapkan. Ia menambahkan bahwa pemerintah tetap memperhatikan tanggung jawab kunci Kemlu dalam berpartisipasi di organisasi internasional dan menghadiri agenda internasional penting.
Philips menjelaskan bahwa upaya efisiensi anggaran sejalan dengan tren global di mana banyak negara, baik dari Barat maupun Selatan, berusaha memangkas birokrasi dan anggaran untuk memajukan ekonomi.
Namun, Senior Fellow FPCI, Soemadi Brotodinigrat, mengingatkan bahwa Indonesia memiliki kewajiban untuk membayar kontribusi dalam organisasi internasional. Ia mengharapkan agar pemerintah tidak mengorbankan keanggotaan dalam organisasi internasional yang sangat bermanfaat demi efisiensi anggaran.
BACA JUGA:OJK Luncurkan 9 POJK untuk Memperkuat Sektor Pembiayaan dan Perlindungan Konsumen
BACA JUGA:Nikmati Promo Sweet February di Swiss-Belresort Belitung, Pengalaman Romantis Tak Terlupakan!
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang memerintahkan efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun untuk APBN dan APBD 2025 demi menjaga stabilitas fiskal dan meningkatkan pelayanan publik. Menkeu Sri Mulyani juga telah mengumumkan 16 pos belanja yang perlu dipangkas dengan persentase yang bervariasi, dari 10 persen hingga 90 persen. (antara)