JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM – Kebiasaan merokok di Indonesia masih sangat tinggi, dan tren penggunaan rokok elektrik atau vape kini semakin meningkat. Hal ini memunculkan kekhawatiran baru di kalangan pakar kesehatan.
Praktisi kesehatan, dr. Ngabila Salama, MKM, mengungkapkan bahwa pengeluaran untuk rokok merupakan pengeluaran terbesar kedua setelah beras bagi masyarakat Indonesia.
“Pengeluaran untuk rokok di Indonesia sangat besar, hanya kalah dari beras,” ujarnya dalam siaran langsung Kemenkes pada Jumat, 21 Juni 2024.
Meskipun banyak yang beranggapan bahwa vape lebih praktis dan aman dibandingkan dengan rokok konvensional, dr. Ngabila membantah keras klaim tersebut. Menurutnya, vape justru memberikan dampak kesehatan yang lebih serius dibandingkan dengan rokok bakar.
BACA JUGA:Lycopene dan Antioksidan dalam Tomat Terbukti Efektif sebagai Pencegah Kanker Prostat yang Alami
BACA JUGA:7 Khasiat Buah Srikaya: Superfruit Tropis dengan Manfaat Luar Biasa bagi Kesehatan
“Rokok berbahaya karena asap yang dihasilkan. Meskipun tembakau, rokok yang dibakar, atau rokok herbal pada dasarnya tidak berbahaya, asapnya yang menimbulkan risiko kesehatan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa rokok elektrik atau vape juga menghasilkan asap yang berbahaya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan vape lebih rentan menyebabkan gangguan jantung dan paru-paru dibandingkan dengan rokok konvensional.
Dr. Ngabila menekankan bahwa vape memiliki kadar kepekatan konsentrat yang jauh lebih tinggi, yang membuatnya lebih berbahaya.
“Kandungan konsentrat dalam asap vape enam hingga sepuluh kali lebih pekat dibandingkan dengan rokok konvensional. Jadi, satu isapan vape setara dengan enam isapan rokok biasa,” bebernya.
BACA JUGA:Manfaat Tersembunyi Kentang untuk Kesehatan: Dari Nutrisi Hingga Menyehatkan Jantung
BACA JUGA:5 Manfaat Mengonsumsi Ikan Tuna yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol
Ia menegaskan bahwa anggapan vape sebagai alternatif yang lebih aman adalah salah besar. “Jika ada yang bilang bahwa vape itu aman, itu keliru. Asap dari vape justru lebih berbahaya,” tegasnya.
Dalam hal ini, penting bagi masyarakat untuk menyadari risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan vape. Upaya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya vape harus terus digalakkan agar masyarakat tidak terjerumus dalam persepsi yang salah mengenai keamanan produk ini.