TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Belitung mencatat angka putus sekolah di daerah ini termasuk rendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Bangka Belitung (Babel).
Tercatat pada tahun ajaran 2023/2024 angka putus sekolah di Belitung jenjang Sekolah Dasar (SD) 0,18 persen dari jumlah seluruh siswa atau terdapat 34 anak yang putus sekolah.
Sedangkan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), angka putus sekolah hanya mencapai 0,24 persen atau sekitar 35 siswa dari total sekitar 8 ribu siswa yang sedang menempuh pendidikan.
"Penyebab putus sekolah ini dari mulai faktor ekonomi, hingga masih terjadinya pernikahan di bawah umur," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Belitung Soebagio, Kepada Belitong Ekspres, Rabu 5 Juni 2024.
Menurut Soebagio, saat ini pihaknya pun berupaya agar terus menurunkan angka putus sekolah. Yakni, dengan memberikan stimulasi berupa bantuan biaya pendidikan atau beasiswa bagi pelajaran yang terkendala faktor ekonomi.
BACA JUGA:Perusahaan Tambang Kaolin di Badau Harus Ditindak Tegas, Diduga Gunakan BBM Subsidi
BACA JUGA:Polres Belitung Diminta Serius, Dugaan Oknum Penyuplai BBM Akan Dilaporkan ke Mabes Polri
Sebagai contohnya, Disdikbud Kabupaten Belitung melaksanakan Program Simpor atau Sistem Pendampingan Pendidikan dan Olahraga, serta menyediakan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Makanya tahun ini, beasiswa Program Simpor pun meningkat dengan nominal Rp 1 juta bagi masing-masing pelajar penerima. Nominal tersebut naik Rp250 ribu dibanding tahun sebelumnya.
"Kita menstimulan mereka untuk mereka yang ekonomi kurang mampu tadi dengan program yang ada seperti Simpor itu, beasiswa KIP dan lainnya," sebut Bagio sapaan karib Soebagio.
Bagio menambahkan bahwa Disdikbud Belitung terus mendorong untuk menekan angka putus sekolah dengan mendorong partisipasi dalam pendidikan kesetaraan atau kejar paket.
"Saat ini, sudah banyak Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Belitung yang telah menjadi tempat belajar bagi peserta didik pendidikan kesetaraan," kata Bagio.
Dia juga mencatat bahwa angka lama sekolah di Belitung telah meningkat, dengan rata-rata lama sekolah mencapai 8,98 tahun dan meningkat sebesar 0,24 persen dari tahun 2022.