Antioksidan yang terdapat dalam jahe dapat membantu mencegah penyakit jantung dan kanker, terutama ketika digabungkan dengan bawang putih. Sementara itu, kunyit mengandung lebih banyak antioksidan.
BACA JUGA:Ibu Hamil Wajib Tau! Ini 4 Manfaat Makan Pisang Saat Hamil, Salah Satunya Meredakan Mual
BACA JUGA:Cara Jaga Kesehatan Mental Pasca Liburan, Hindari Kegiatan Minim Gerak
3. Antiinflamasi
Jahe dan kunyit sama-sama memiliki manfaat antiinflamasi yang mengesankan.
Senyawa dalam jahe, yang dikenal sebagai gingerol, merupakan penyebab rasa pedasnya dan memiliki banyak sifat pelindung.
Ada beberapa jenis gingerol dan senyawa lain dalam jahe yang telah terbukti dapat mengurangi peradangan mulai dari flu biasa hingga penyakit radang usus.
Menurut sebuah studi pada tahun 2022 yang diterbitkan dalam Frontiers in Pharmacology, senyawa dalam jahe yang disebut 6-shogaol diketahui berperan dalam menghambat peradangan pada sel-sel pembuluh darah.
Data Penelitian
Berasal dari keluarga tumbuhan yang sama, kunyit tidak terkecuali. Kembali lagi, kurkumin menjadi sorotan utama dalam hal antiinflamasi.
Ulasan pada tahun 2021 yang dimuat dalam Journal of the Science of Food and Agriculture mengutip serangkaian penelitian yang menunjukkan berbagai manfaat kurkumin, termasuk sifat antiinflamasinya yang luar biasa.
BACA JUGA:Tips Sehat! 5 Hal yang Harus Diperhatikan Usai Libur Lebaran
BACA JUGA:Tetap Jaga Kolesterol, Dokter Sarankan Hindari Makan Daging dan Gorengan Usai Lebaran
Seperti banyak makanan klasik lainnya, jahe dan kunyit memang lebih nikmat jika digabungkan.
Sebuah studi pada tahun 2022 yang dipublikasikan dalam jurnal Molecules secara rinci membahas bagaimana senyawa kimia dalam jahe dan kunyit bekerja untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.
Penulis penelitian ini menyatakan bahwa karena peradangan merupakan faktor utama penyebab banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit neurodegeneratif, mereka merekomendasikan kombinasi jahe dan kunyit untuk mendapatkan manfaat maksimal.