Adapun beberapa alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru mengikuti Pendidikan Guru Penggerak
Dalam Pendidikan Guru Penggerak banyak ilmu dan pemahaman baru yang didapatkan terkait dengan Merdeka Mengajar dan Merdeka Belajar.
Sejalan dengan Pendidikan Guru Penggerak, Calaon Guru Penggerak akan melakukan beragam inovasi baik sebagai guru maupun sebagai pemimpin. Dan tentu saja, tetap dalam upaya mewujudkan Pendidikan yang berpihak pada peserta didik.
2. Membentuk Komunitas Belajar di Sekolah
Untuk menambah pengetahuan rekan sejawat yang ada di sekolah, maka sekolah harus membentuk KomBel. Adapun tujuan dari pembentukan Kombel adalah untuk saling berbagi pengetahuan, berkolaborasi dalam mencari solusi atas permasalahan dalam pembelajaran dan juga sebagai wadah berbagi praktik baik.
3. Memberikan sosialisasi kepada orang tua peserta didik
Guru turut memberikan sosialisasi terkait peran orang tua peserta didik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Pihak sekolah harus memberikan pemahaman kepada orang tua peserta didik terkait bentuk pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Sehingga orang tua mengerti dengan perannya dalam pendampingan proses belajar anak.
4. Dukungan Kepala Sekolah terhadap Merdeka Mengajar
Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus mampu mendukung dan membimbing segala kegiatan positif sekolah dalam penerapan Merdeka Mengajar sebagai upaya agar terwujudnya Merdeka Belajar.
5. Guru berkolaborasi dengan rekan sejawat
Guru juga perlu melakukan kolaborasi dengan rekan sejaeat dalam upaya pemanfatan Paltform Merdeka Mengajar. Pemanfaatan Paltform Merdeka mengajar belum secara maksimal di manfaatkan oleh guru (Kabupaten Bangka khususnya).
Hal ini terlihat dari data yang saya peroleh dari Dashboard PMM Kemendikbudristek. Ada baiknya dalam hal ini guru secara aktif berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menggunakan PlatformMerdeka mengajar sebagai sarana belajar dan berbagi praktik baik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
6. Kepala Sekolah dan guru saling berkolaborasi
Kolaborasi ini untuk berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman dan melakukan perubahan terhadap pandangan dan kebiasaan yang salah. Kepala sekolah dan guru berkolaborasi secara aktif dalam melakukan perubahan yang sesuai dengan tuntutan zaman yang tidak terlepas dari budaya positif sekolah.
Jika beberapa alternatif yang tersebut di atas sudah dilakukan, maka berbagai fenomena penghambat kebebasan belajar anak yang terjadi dapat teratasi dengan baik. Akan tetapi, pihak sekolah, baik kepala sekolah maupun guru harus tetap melakukan evaluasi terhadap upaya-upaya positif yang sudah dilakukan.