Stress yang berlangsung dalam waktu singkat dapat mengurangi nafsu makan. Namun, jika stres berlanjut, ini dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori.
Stress yang berlangsung dalam jangka panjang dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Hormon ini dapat meningkatkan nafsu makan, yang kemudian dapat mengarah pada konsumsi makanan tinggi kalori.
Anda dapat mencoba mengendalikan stres sebagai cara untuk mengontrol nafsu makan dengan melakukan langkah-langkah berikut:
- Berolahraga.
- Mendapatkan cukup tidur.
- Beristirahat dan mengambil waktu istirahat saat merasa stres.
- Melakukan teknik pernapasan dalam, peregangan, atau meditasi.
- Mengurangi penggunaan perangkat teknologi.
- Berbicara dengan orang yang dipercaya.
- Melakukan hobi atau aktivitas yang Anda nikmati.
- Menghindari perilaku tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol atau merokok.
10. Konsultasikan dengan dokter
Jika metode untuk mengurangi nafsu makan yang telah disebutkan tidak berhasil, mungkin ada masalah kesehatan yang mendasarinya. Kondisi yang mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh, seperti diabetes atau hipoglikemia, bisa menyebabkan peningkatan rasa lapar.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) juga dapat meningkatkan produksi hormon tiroid, yang bisa meningkatkan nafsu makan. Masalah kesehatan lainnya, seperti depresi, kecemasan, sindrom pramenstruasi, dan efek samping obat-obatan seperti kortikosteroid dan antidepresan, juga dapat memengaruhi nafsu makan.
Jika Anda curiga bahwa kondisi medis mendasari peningkatan nafsu makan Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.