Di tengah kesulitan itu, Endah tak pernah menyerah. Ia tetap bekerja, tetap berdoa, dan tetap berharap. Hingga suatu hari, harapan itu datang lewat kabar baik.
Namanya terdaftar sebagai salah satu penerima Bantuan Sosial Program Bantuan Stimulan Rumah dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRP2RKP) Beltim.
Bantuan senilai Rp60 juta itu menjadi titik balik dalam hidupnya. “Dari bantuan itu, Rp45 juta saya pakai untuk beli bahan bangunan. Sisanya Rp15 juta untuk upah buruh,” tutur Endah dengan wajah berbinar.
Kini, rumah barunya sudah berdiri kokoh di tempat yang sama. Dindingnya kuat, atapnya tidak lagi bocor, dan lantainya bersih tertutup semen.
Setelah proses pembangunan rampung, di awal Oktober 2025 lalu, Endah bersama anaknya resmi menempati rumah baru itu.
Tak lagi ada rasa takut saat hujan turun, tak lagi ada air menetes dari langit-langit. Malam hari, mereka bisa tidur dengan tenang, tanpa khawatir seng beterbangan atau dinding roboh diterpa angin.
“Alhamdulillah, sekarang kami sudah tinggal di rumah yang layak. Terima kasih banyak untuk pemerintah yang sudah bantu,” ucapnya haru.
Ia juga berharap agar program serupa terus berlanjut. “Masih banyak warga lain yang kondisinya seperti saya. Semoga mereka juga bisa merasakan bahagianya punya rumah baru.”
BACA JUGA:Desa Lintang Siap Jadi Desa Konservasi: Warga dan Pemdes Dukung Pelestarian Tarsius & Lutung Putih
Bagi Endah, rumah bukan sekadar bangunan berdinding dan beratap, tetapi tempat berlindung yang memberi rasa aman dan harapan.
Ia tahu, perjuangan hidupnya belum selesai, namun kini setidaknya ia sudah memiliki pondasi yang kokoh --baik untuk dirinya, maupun masa depan anak yang ia cintai.
Program Bantuan Stimulan Rumah menjadi salah satu wujud nyata perhatian Pemerintah Kabupaten Belitung Timur terhadap masyarakat berpenghasilan rendah.
Melalui program ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas hidup warga, terutama mereka yang masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Dan bagi Endah Loviana, bantuan itu bukan hanya soal rumah baru, tetapi tentang kembali menemukan martabat dan ketenangan setelah bertahun-tahun hidup dalam kecemasan. “Sekarang saya bisa bilang, hujan bukan lagi hal yang menakutkan,” katanya tersenyum. (Diskominfo SP Beltim)