BELITONGEKSPRES.COM, Menjelang bulan suci Ramadhan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan bahwa stok barang kebutuhan pokok (bapok) di pasar-pasar tradisional relatif aman. Namun, kenaikan harga beberapa komoditas masih menjadi perhatian utama, terutama beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh penundaan masa tanam dan panen padi akibat gangguan iklim seperti El Nino. Menghadapi situasi ini, dia menyarankan masyarakat untuk mempertimbangkan beras SPHP sebagai alternatif, yang memiliki stok yang mencukupi, kualitas yang baik, dan harga yang terjangkau.
Meskipun demikian, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, melaporkan bahwa harga beras premium masih tinggi. Berdasarkan data pemantauan di 649 pasar, harga beras premium masih tetap tinggi di seluruh daerah yang dipantau, tanpa adanya penurunan yang signifikan.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri, menjelaskan bahwa kenaikan harga pangan selama bulan Ramadhan bukanlah fenomena baru. ”Untuk beras premium ini masih (tinggi, Red). Di seluruh daerah yang kami pantau, belum terjadi penurunan harga,” ungkap Mansuri.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Menko Airlangga Ungkap Data Harga Bahan Pangan
Analisis menyatakan bahwa lonjakan permintaan yang signifikan menjelang bulan Ramadhan menempatkan tekanan tambahan pada pasokan dan harga pangan. Faktor-faktor eksternal, seperti gangguan iklim, juga berkontribusi pada ketidakstabilan harga. Penundaan tanam dan panen akibat gangguan iklim merupakan tantangan nyata yang perlu diatasi dengan strategi yang tepat.
Di sisi lain, solusi jangka panjang melibatkan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, diversifikasi sumber daya, serta mengembangkan pasar alternatif untuk mengurangi tekanan pada pasar tradisional.
Kemendag juga terus melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha, termasuk produsen dan pedagang, untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan selama bulan Ramadhan. Penguatan infrastruktur logistik juga menjadi fokus untuk memastikan distribusi barang yang lancar ke seluruh wilayah.
Dalam menghadapi tantangan kenaikan harga pangan jelang Ramadhan, kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh bagi seluruh rakyat.