"Inovasi yang dilakukan oleh TPID Beltim luar biasa dan merupakan langkah yang sangat penting. Kami berharap keberhasilan mereka dapat menginspirasi TPID di Kabupaten/Kota lain, bahkan di Provinsi," kata Rommy.
BACA JUGA:Dirut PLN Raih Best CEO of Communications BCOMSS 2024
Langkah dan strategi TPID Beltim dalam mengendalikan inflasi juga mendapat pujian dari Rommy. Terlebih lagi, Kabupaten Beltim telah mencatatkan diri sebagai kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaik di Provinsi Babel sejak tahun 2024.
"Hasilnya sudah terlihat jelas, tingkat inflasi di sini sangat baik dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Kerjasama yang baik antara TPID dengan stakeholder lainnya adalah kunci kesuksesan ini," ungkap Rommy.
Rommy berharap agar Pemkab dan TPID Beltim terus berinovasi, termasuk dalam mendukung program-program seperti Semarak Babel atau Program Semangat Menanam Masyarakat Babel yang dicanangkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Syafrizal ZA.
"Saya telah melihat sendiri hasil dari program ini. Panen jagung di daerah Simpang Renggiang menjadi bukti komitmen Pemkab Beltim dalam menggalakkan penanaman tanaman pangan. Mari kita manfaatkan lahan kosong yang ada dengan baik," ujar Rommy.
BACA JUGA:Jawab Semua Kebutuhan Usaha, Suzuki Perkenalkan New Carry dan APV di Ajang GIICOMVEC 2024
Jamin Stok dan Keterjangkauan Harga
Sementara itu, Bupati Beltim, Burhanudin, menjelaskan bahwa keberadaan TPID lebih fokus pada menjamin ketersediaan atau stok bahan pokok dan menjaga agar harga-harga tetap terjangkau.
Terutama dalam kondisi ekonomi saat ini, kehadiran kedai ini menjadi solusi bagi warga yang kesulitan mendapatkan bahan pokok selama Operasi Pasar Murah.
"Langkah ini merupakan upaya untuk mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok yang sedang terjadi. Kami sangat mengapresiasi pendirian kedai ini karena akan sangat membantu masyarakat," ujar Burhanudin.
Meskipun kedai ini berada di kios pasar, Burhanudin menegaskan bahwa keberadaannya tidak akan mengganggu bisnis toko atau kios pedagang lainnya. Hal ini karena kedai tersebut hanya menjual bahan pokok tertentu yang disediakan oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).
"Kami tidak akan mengganggu bisnis para pedagang lainnya karena produk yang dijual di kedai ini hanya bahan pokok dari Perum Bulog," jelas Burhanudin.
BACA JUGA:BLT Rp600 Ribu Tak Kunjung Cair, Menko Airlangga Sebut Akan Disalurkan Sebelum Lebaran
Selain mendirikan kedai, untuk menjaga inflasi dan stabilitas harga, Pemkab Beltim juga telah mengambil langkah dengan mengirim surat kepada Kapolres dan Dandim Belitung untuk menggerakkan anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam menjaga ketahanan pangan di daerah.
"Kami melibatkan ketiga pilar desa dalam gerakan ini. Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa akan melakukan sosialisasi hingga tingkat RT untuk mendorong penanaman di pekarangan rumah," tambah Burhanudin.