Rahasia Badan Tetap Shape Kendati Makan Bebas, Tanpa Diet Ekstrem

Sabtu 28 Jun 2025 - 19:52 WIB
Reporter : Nabila Anisya Charisty
Editor : Yudiansyah

Ia memilih strength training atau latihan kekuatan sebagai inti dari rutinitas olahraganya. Menurutnya, jenis latihan ini lebih efektif untuk membentuk tubuh dibandingkan hanya berfokus pada kardio.

“Kalau hanya kardio, berat badan bisa turun, tapi tubuh nggak shaping. Sedangkan strength training bikin perubahan di bentuk tubuh semakin kelihatan,” jelas Shinta yang saat ini memiliki berat badan 83 kg.

Meski kesibukannya cukup padat, Shinta tetap menjaga ritme latihan sebanyak tiga hingga empat kali dalam seminggu.

Ia menyesuaikan jadwal dengan waktu luang yang tersedia, tanpa memaksakan diri agar terhindar dari risiko overtraining.

Baginya, olahraga bukan hanya soal transformasi fisik, tetapi juga menjadi cara untuk menjaga stabilitas emosi dan memperbaiki suasana hati.

“Bayar membership gym itu mahal, jadi harus dimanfaatkan. Tapi bonusnya adalah bikin mood jadi happy, malah bisa dapat teman baru,” ujarnya sambil tersenyum.

BACA JUGA:Anda Wajib Tahu Efek Diet Gula Singkat! Dampaknya Lebih dari Sekadar Berat Badan

Latihan Beban Ubah Pola Makan

Pandangan Agustina Shinta soal menjaga keseimbangan antara olahraga dan konsumsi makanan ternyata sejalan dengan pernyataan pakar kebugaran nasional, Coach Jansen Ongko. 

Menurutnya, olahraga, tidur, dan pola makan merupakan tiga pilar utama dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, terutama dalam hal pengelolaan stres.

Dalam wawancaranya bersama ANTARA dalam Podcast Close Up, Coach Jansen menyoroti bahwa banyak orang menjadikan makanan sebagai pelarian ketika stres. 

Alasannya sederhana: makanan mudah diakses, selalu tersedia, dan memberikan kenyamanan instan. Namun, pola ini akan berubah begitu seseorang mulai rutin berolahraga.

“Biasanya setelah seorang individu rutin olahraga dan tidurnya membaik, mereka terdorong untuk mulai menjaga pola makan,” ungkap Jansen.

Ia menambahkan, seseorang yang sudah merasakan betapa beratnya latihan beban atau sesi olahraga lainnya akan lebih mempertimbangkan asupan makanan yang dikonsumsi. Bukan karena dilarang, tetapi karena muncul rasa sayang terhadap usaha yang telah dilakukan di gym.

“Individu seringkali mempertimbangkannya saat hendak mengonsumsi makanan, sebab mereka merasakan begitu beratnya berolahraga, jadi akan merasa sayang bila makannya sembarangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Coach Jansen menegaskan bahwa tubuh yang aktif bergerak secara rutin, terutama melalui latihan beban atau strength training, memiliki manfaat besar terhadap sistem metabolisme. 

Kategori :