Perfeksionis sering kali sulit menikmati hasil kerja mereka. Begitu satu tujuan tercapai, mereka langsung beralih ke tantangan berikutnya tanpa memberi diri sendiri waktu untuk bersantai atau merayakan keberhasilan.
Tekanan yang terus-menerus ini dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kehilangan makna hidup.
5. Takut Mengecewakan Orang Lain
Perfeksionis kerap merasa bertanggung jawab untuk selalu memenuhi harapan orang lain—baik dari keluarga, teman, atau lingkungan sosial.
Ketika mereka merasa gagal, muncul rasa malu dan kecemasan yang mendalam. Tekanan ini bisa menyebabkan stres kronis yang berujung pada gangguan kesehatan mental.
BACA JUGA:Mengutip Psikolog Klinis: Mencegah Depresi pada Lansia Melalui Komunikasi Sosial
Kesimpulan
Meskipun perfeksionisme bisa mendorong seseorang untuk mencapai hasil terbaik, jika tidak dikendalikan, hal ini bisa menjadi beban yang merusak kesejahteraan mental.
Belajar menerima ketidaksempurnaan dan menghargai proses bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan emosional.
Jadi, apakah kamu seorang perfeksionis? Jangan biarkan standar tinggi membuatmu terjebak dalam tekanan yang berlebihan!