BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2025, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengandalkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) untuk memastikan distribusi yang lancar dan harga yang terkendali di seluruh Indonesia.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa pemantauan harga pangan tidak hanya terfokus di Jakarta, tetapi mencakup seluruh wilayah Indonesia. Melalui SP2KP, pemerintah dapat secara real-time mengidentifikasi daerah yang mengalami lonjakan harga dan segera mengambil tindakan untuk menstabilkan pasar.
"Kami bisa melihat pergerakan harga harian setiap komoditas, sehingga ketika ada kenaikan signifikan di suatu daerah, kami langsung berkoordinasi dengan dinas terkait, distributor, dan pemasok untuk segera menindaklanjutinya," ujar Mendag saat meninjau harga pangan di Pasar Jaya Ciracas, Jakarta Timur.
Selain SP2KP, Kemendag juga menggandeng Satgas Pangan dan pemerintah daerah guna memastikan tidak ada praktik penimbunan atau spekulasi harga yang dapat merugikan masyarakat. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama saat momen besar seperti bulan puasa dan Lebaran.
BACA JUGA:Menteri Bahlil Sebut Pasokan Energi Seperti BBM, Listrik dan Gas Aman Jelang Lebaran 2025
BACA JUGA:Raih Pencapaian Positif di 2024, Bank Mega Syariah Perkuat Inovasi dan Ekspansi di 2025
Saat melakukan inspeksi di Pasar Ciracas, Mendag menemukan bahwa harga beberapa bahan pokok masih dalam batas normal, bahkan ada yang lebih rendah dari harga acuan pemerintah. Misalnya, harga telur ayam ras tercatat Rp28.000 per kilogram, lebih murah dari harga acuan Rp30.000 per kilogram.
Beras medium juga tersedia dengan harga Rp12.000 per kilogram, sedikit lebih rendah dari batas harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp12.500 per kilogram. Sementara itu, harga daging ayam ras di pasar ini hanya Rp26.000 per kilogram, jauh di bawah harga acuan Rp40.000 per kilogram.
Kemendag optimistis dengan upaya pengawasan yang ketat dan kolaborasi dengan berbagai pihak, ketersediaan pangan selama Ramadhan dan Lebaran akan tetap terjamin tanpa gejolak harga yang signifikan.
"Kami ingin memastikan masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang wajar. Oleh karena itu, distribusi pangan harus tetap lancar dan pengendalian harga terus diperketat," tutup Mendag. (antara)