BELITONGEKSPRES.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya sekadar penyediaan makanan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi strategi jangka panjang dalam menciptakan generasi unggul dan meningkatkan ekonomi lokal.
Anggota Komisi IX DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani, menegaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan dengan melibatkan pelaku UMKM dan tenaga kerja lokal.
Setiap hari, ribuan porsi makanan bergizi disiapkan melalui dapur yang dikelola oleh masyarakat setempat. Selain memberikan manfaat ekonomi, MBG juga berperan penting dalam menekan angka malanutrisi dan stunting, sebagaimana dikonfirmasi dalam studi Bank Dunia 2024. Lebih jauh, program ini terbukti mampu meningkatkan kehadiran dan partisipasi anak-anak di sekolah.
"Kualitas pangan dan gizi yang baik adalah fondasi bagi sumber daya manusia yang unggul. MBG merupakan langkah nyata pemerintah dalam memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas," ujar Tutik dalam keterangannya di Denpasar, Bali.
BACA JUGA:BP Haji Kunjungi Muhammadiyah, Minta Masukan dan Dukungan dalam Pengelolaan Haji
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Rp 600 Miliar, Bos Sawit Asal Babel Ditahan Kejati Sumsel
Sebagai program yang pertama kali diterapkan di Indonesia, MBG diharapkan mendapat dukungan luas dari masyarakat. Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperluas jangkauan program ini dengan menggandeng petani, peternak, dan nelayan lokal sebagai pemasok bahan makanan.
Tenaga Ahli Bidang Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Fatimah Zahrah Santoso, menekankan bahwa program ini bukan hanya tentang pemenuhan gizi, tetapi juga tentang membangun kualitas SDM yang lebih baik untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dengan populasi muda yang besar di masa depan, program ini menjadi investasi penting bagi generasi mendatang agar tumbuh sehat, produktif, dan siap bersaing secara global. (antara)